Pelatih Barcelona, Xavi Hernandez melakukan banyak perubahan. Â Jules Kounde misalnya diistirahatkan, sebagai gantinya Gerard Pique mengisi starting line-up.
Xavi pun memberi tempat kepada para pemain yang baru diboyong di bursa transfer musim panas ini. Eks pemain Arsenal, Hector Bellerin diberi kesempatan debut. Bellerin ikut berkontribusi bagi gol yang diciptakan Lewandowski.
Marcos Alonso juga mendapat menit bermain. Mantan bek Chelsea itu merasakan kesempatan bermain dengan seragam baru mulai menit ke-12 setelah Xavi menarik keluar Balde.
Ansu Fati yang menggantikan Raphinha di menit ke-72 turut memberi perubahan dengan golnya di menit ke-86. Ousmane Dembele yang juga menjadi pemain pengganti setelah bertukar kesempatan dengan Ferran Torres akhirnya mengunci kemenangan tim tamu dengan gol di penghujung laga.
Laga ini pun tidak hanya menunjukkan ketakberdayaan Cadiz di hadapan Barcelona yang begitu superior. Cadiz yang selalu berada dalam tekanan meski mendapat dukungan luas dari pinggir lapangan. Cadiz yang sama sekali tak mampu memberikan satu pun ancaman berarti sepanjang pertandingan.
Cadiz yang tengah berjuang agar bisa meraih poin pertama setelah di empat laga sebelumnya selalu berakhir menyakitkan.
Hasil minor ini membuat mereka tetap mendekam di dasar klasemen, lebih malang ketimbang Getafe dan Elche, sesama penghuni zona merah, yang sudah mendapat satu angka dari empat laga terakhir.
Pertandingan kali ini tidak hanya tentang siapa yang menang dan siapa yang kalah. Tidak hanya semata-mata soal siapa yang beruntung mencetak gol dan siapa yang kemudian harus tertunduk lesu. Tidak hanya tentang fan mana yang akhirnya bisa bersorak, dan penggemar mana yang hanya bisa mengelus dada.
Laga ini menunjukkan dengan jelas bahwa pertandingan sepak bola tidak hanya tentang skor.
Pesan Kemanusiaan
Bila kita menyaksikan laga ini, sempat terjadi insiden setelah menit ke-81. Saat Barcelona tengah memimpin dua gol dan Cadiz tengah berjuang agar tidak semakin kehilangan muka.