Ternyata berita pemecatan ini adalah gunung es dari persoalan internal. BBC.com dalam laporannya menyebut situasi ruang rapat dan relasi Tuchel dan Boehly mulai tak nyaman.
Tuchel tidak puas dengan sikap dan kebijakan transfer baru-baru ini. Bila itu benar adanya, maka bisa diprediksi tidak semua pemain yang diboyong ke London terjadi atas kesepakatan bersama Tuchel.
Hengkangnya sejumlah tokoh kunci seperti direktur Marina Granogskaia dan penasihat teknis Petr Cech membuat situasi menjadi kacau.
Kehadiran mereka sebenarnya menjadi penting untuk menjembatani sejumlah urusan, termasuk soal transfer. Tidak seperti Boehly dengan gaya komunikasi dan intervensi langsung. Jauh berbeda dengan Abramovich yang memilih mengambil jarak dan membangun sistem dengan menempatkan para kaki tangannya sebagai penghubung.
Tuchel pernah berterus-terang soal ini. "Hubungan dengan pemilik sangat intens, sangat dekat, yang pasti karena tanpa Petr dan tanpa Marina itu adalah perubahan besar dalam struktur dan komunikasi sehari-hari."
Tanda tanya
Entah siapa dari antara para pemain yang didatangkan itu tidak disukai dan direstui Tuchel, yang pasti Aubameyang harus mengalami nasib yang sama malangnya.
Kepulangannya ke Liga Premier Inggris setelah petualangan yang singkat bersama Barcelona harus menghadapi situasi Chelsea yang penuh tantangan. Auba sebenarnya ingin lebih lama reuni dengan Tuchel seperti pernah mereka lakukan di Borussia Dortmund. Apa daya keduanya hanya memiliki satu pertandingan bersama.
Kondisi ini jelas menjadi alarm bagi segenap komponen Chelsea. Baik pelatih baru maupun para pemain. Boehly tidak jauh berbeda dengan Abramovich yang tidak mau tahu soal prestasi. Ia akan bersikap "kejam" bila tidak sesuai harapan.
Ia tak mau tahu rekam jejak masa lalu Tuchel sebagai salah satu juru taktik berkelas. Tuchel yang sudah menorehkan sejarah tersendiri bagi Chelsea. Â Tuchel yang mampu memberi trofi Liga Champions Eropa pada Mei 2021, tak lebih dari enam bulan setelah menggantikan Frank Lampard yang ditendang Abramovich.
Begitu juga pencapaian yang tak kalah mentereng musim lalu dengan hampir meraih dua trofi bila tidak kalah dramatis di final Piala Liga Inggris dan Piala FA dari Liverpool melalui adu penalti.