Ya, bisa dipahami, karena prestasi tunggal putri memang tidak sementereng sektor-sektor lain. Stok tunggal putri yang berprestasi tidak semewah ganda putra.
Sudah lebih dari satu dekade sektor ini menjadi sasaran kritik dan pusat sorotan lantaran belum bisa bersaing di papan atas dunia. Prestasi mereka pun tidak lebih baik dari tunggal putra, ganda putri, dan ganda campuran.
Jorji satu dari 19 wakil tuan rumah akan tampil di babak pertama pada hari kedua penyelenggaraan, Rabu (15/6/2022). Menariknya, Jorji akan menghadapi lawan yang sama di babak pertama pekan sebelumnya. Siapa lagi kalau bukan Phitayaporn Chaiwan.
Jorji yang kalah secara ranking BWF, memiliki banyak keunggulan. Selain kemenangan pekan lalu, Jorji belum juga terkalahkan dari pemain yang kini menempati ranking 21 BWF itu dalam empat pertemuan.
Sebelum di Indonesia Masters 2022, Jorji tiga kali mengalahkan Chaiwan di level junior, masing-masing di BTY Junior International Challenge 2017, 21-11 dan 21-14, lantas SCG Thailand Open 2015, 18-21, 21-17, dan 21-17, serta Jaya Raya Indonesia Junior International Challenge 2015, 21-18 dan 21-18.
Dukungan penuh dari publik tuan rumah menjadi modal tambahan bagi Jorji untuk melanjutkan tren positif atas pemain 21 tahun itu.
Jorji hanya perlu menjaga konsistensi, memperbaiki sejumlah kekurangan, menjaga kepercayaan diri, dan sanggup memanfaatkan momentum.
Patut diakui, perjalanan Jorji kali ini akan jauh lebih berat dari pekan lalu. Bila ia mampu melewati Chaiwan, Jorji yang tergabung di "pool" bawah akan bersaing dengan unggulan enam dari Jepang, Nozomi Okuhara, Chen Yu Fei yang dijagokan di tempat keempat, unggulan delapan dari Thailand yakni Intanon, serta unggulan dua yang kembali ke arena, Tai Tzu Ying asal Taiwan.
Bila melaju ke babak 16 besar, Jorji berpeluang menghadapi Okuhara, pemain ulet, berdaya juang tinggi, dan memiliki skill mumpuni.
Kita tak perlu menaruh harapan muluk-muluk pada Jorji. Bila mampu bersaing, apalagi menumbangkan Okuhara, maka akan menjadi pencapaian tersendiri bagi Jorji.
Itu pun mengandaikan Jorji benar-benar tampil dalam kondisi prima dan mampu memanfaatkan setiap peluang yang mengemuka. Bila tidak pencapaian Jorji di Indonesia Open tidak akan lebih baik dari Indonesia Masters.