Christian Adinata mengalami nasib berbeda dibanding wakil Indonesia lainnya di babak 16 besar nomor perorangan SEA Games Vietnam 2021, Kamis (19/5/2022). Tampil di Bac Giang Gymnasium, ia harus menelan pil pahit.
Christian yang berusia 20 tahun tak berkutik saat meladeni pemain tuan rumah Tin Minh Nguyn. Alih-alih memetik kemenangan atau setidaknya merepotkan lawan yang usianya nyaris kepala empat itu, Christian justru takluk dua gim langsung, 21-12, 21-19.
Secara peringkat, Christian sedikit berada di belakang pemain yang sudah berusia 39 tahun itu. Apalagi dari sisi pengalaman. Nguyen merupakan salah satu, atau bisa disebut satu-satunya, tunggal putra paling berumur yang masih aktif bertanding.
Ketika rekan-rekan seangkatannya sudah gantung raket dan mengambil jalur berbeda, Nguyen justru masih berjibaku mewakil negaranya. Â Ia masih menjadi pemain tunggal putra Vietnam dengan ranking BWF tertinggi.
Hal ini jelas menunjukkan regenerasi badminton Vietnam yang lambat, untuk tidak mengatakan mandek.
Sebagai tuan rumah pesta olahraga tingkat Asia Tenggara, Vietnam tentu tidak ingin kehilangan kesempatan untuk mengutus sebanyak mungkin wakil. Termasuk menurunkan pemain paling senior seperti Nguyen.
Jam terbang Nguyen yang sudah sangat tinggi diharapkan bisa memberikan pengaruh positif, baik bagi para pemain Vietnam lainnya dan menjaga wajah tuan rumah di sektor tunggal putra, maupun memberikan ancaman bagi negara lain yang lebih banyak mengutus para pemain muda.
Nguyen pernah menduduki jajaran elite dunia saat periode emasnya di era 2010-an. Saat itu ia mampu menempati peringkat 5 BWF, sekaligus menjadi ranking dunia tertinggi yang pernah ia gapai.
Masa keemasan itu juga ditandai dengan sejumlah prestasi. Pencapaian terbaiknya adalah medali perunggu, bersama Du Pengyu, di Kejuaraan Dunia 2013 di Guangzhou, China.