Guardiola memang harus melakukan rotasi karena sebagian besar kekuatan mereka sudah tergerus di kandang Atletico Madrid pada tengah pekan lalu. Armada City sungguh melewatkan pertandingan yang menguras emosi dan tenaga.
Sampai-sampai Kevin de Bruyne harus mendapat empat jatihan di kaki kanannya. Pemain internasional Belgia itu terlihat tertatih-tatih meninggalkan Wanda Metropolitano lebih awal.
Walau kondisi De Bruyne dikabarkan membaik jelang pertandingan, Guardiola ternyata tidak mau ambil risiko. Guardiola hanya mengizinkan De Bruyne melakukan pemanasan di pinggir lapangan.
Dari antara para pemain utama di bangku cadangan Hanya Rodri dan Riyad Mahrez yang siap. Pemain yang disebutkan terakhir itu kemudian dimasukan untuk menggantikan Gabriel Jesus di tujuh menit akhir.
"... Dia bisa berjalan dan dia bisa berlari, tetapi jika dia bermain dan membuka jahitan mungkin kami akan kehilangan dia lebih lama lagi," demikian Guardiola melansir manchestereveningnews.com.
Alasan Guardiola itu sungguh bisa dimaklumi. Walau akhirnya harus menutup peluang meraih treble alias tiga gelar di akhir musim ini.
Keragu-raguan Zack Steffen
Keputusan Guardiola karena situasi City yang kurang bersahabat akhirnya harus dibayar mahal di laga itu. Sepanjang babak pertama, City berada dalam tekanan.
Lebih dari itu, gawang City tiga kali kebobolan sebelum turun minum. Mula-mula melalui Ibrahim Konate di menit kesembilan. Konate yang berdiri tanpa pengawalan berhasil menyambut tendangan sudut untuk menaklukkan Zack Steffen.
Delapan menit berselang, Zack kembali dipaksa memungut bola dari dalam gawangnya. Kali ini Zack melakukan kesalahan fatal. Mane kembali menjadi mimpi buruk. Tendangan voli akurat di penghujung babak pertama membuat Liverpool di atas angin.
City baru bisa bangkit di babak kedua. Jack Grealish memperkecil ketertinggalan hanya lebih dari satu menit setelah keluar dari kamar ganti. Bernardo Silva mencoba membuat jarak lebih tipis di menit ke-90.