Memikat Ten Hag
Usia Rangnick di kursi pelatih United tidak akan lama. Erik ten Hag sedang dalam perjalanan ke Old Trafford. Dalam hitungan hari, pria asal Belanda itu akan diumumkan secara resmi sebagai pelatih anyar United, sambil meninggalkan banyak sesal di kubu Ajax Amsterdam dan pihak-pihak yang tak mengharapkan perpisahan itu.
Bila tidak ingin kehilangan posisi seperti Rangnick, maka tidak ada cara lain bagi para pemain untuk membuktikan diri layak dipercaya.
Hanya sembilan kemenangan dalam 21 pertandingan di era Rangnick menunjukkan bahwa hasil tersebut tak semata-mata menjadi catatan buruk sang pelatih. Para pemain pun ikut bertanggung jawab.
Ten Hag akan datang tidak hanya membawa asisten-asistennya yang tegas, tetapi juga mimpi-mimpinya. Kehadirannya, sebagaimana diharapkan pihak manajemen, adalah mengembalikan keseimbangan tim agar bisa berada di jalur positif.
Masih tersisa delapan pertandingan di musim ini. Waktu yang cukup singkat untuk berbenah. Finis empat besar di akhir musim masih menjadi tanda tanya besar. Arsenal dan Spurs tak ingin tiket terakhir ke Liga Champions lepas.
Belum lagi West Ham dan Wolverhampton Wanderers yang juga bersemangat agar bisa mendapat tiket ke kompetisi kasta teratas dan tidak sekadar lolos ke pentas Eropa di ajang kelas dua bernama Liga Europa.
Namun, delapan pekan tersisa adalah cukup panjang untuk menentukan nasib para pemain. Harry Maguire dan kawan-kawan tidak punya opsi lain bila ingin dipercaya baik di laga-laga krusial maupun di musim berikutnya, selain mengambil hati sang pelatih baru. Caranya tidak dengan mencari muka di luar lapangan, tetapi di arena pertandingan.
Sebenarnya, upaya mencari muka dengan calon pelatih baru tidaklah sulit. Everton bukan tim yang sedang berada dalam performa terbaik. The Toffees justru sedang terpuruk, menempati posisi ke-17 atau satu tingkat di atas zona degradasi.
Dengan poin 25 dari 29 pertandingan, Everton hanya berjarak satu angka dari Burnley di zona merah. Kekalahan di laga ini bisa berarti petaka.
Frank Lampard yang menjadi harapan baru para fan Everton belum juga menemukan formula terbaik. Lampard sesungguhnya belum melihat timnya berkembang sesuai harapan walau dalam dua laga sebelumnya saat ditaklukkan West Ham dan Burnley ia coba menghibur timnya dari sisi semangat bertanding.