Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

"We Shall Not Be Moved" dan Genderang Perang Manchester City vs Liverpool yang Mulai Terdengar

3 April 2022   12:33 Diperbarui: 3 April 2022   12:45 585
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Para pemain Manchester City merayakan gol ke gawang Burnley: Manchestereveningnews.com

Para penggemar Liverpool dengan lantang menyanyikan "We Shall Not Be Moved" usai memastikan kemenangan dua gol tanpa balas atas Watford, Sabtu (2/4/2022) malam WIB. Diogo Jota dan Fabinho membuat hati para penggemar berbunga-bunga usai menggetarkan gawang lawan di menit ke-23 dan 87.

Lagu tersebut memiliki makna yang mendalam, lebih dari sekadar ungkapan sukacita kemenangan di laga pembuka pekan ke-31 Liga Primer Inggris itu.

Lagu itu juga menjadi seruan pengharapan. Kemenangan di Anfield itu memberi Liverpool poin sempurna. Tiga poin berharga untuk menggusur Manchester City di puncak klasemen sementara.

Suatu pencapaian setelah bertarung dengan penuh harap dalam enam bulan terakhir. Buah konsistensi dalam 10 pertandingan terakhir yang berpelukan dengan inkonsistensi The Citizen.

Liverpool pun menjadi pemimpin sementara dengan 72 poin dari 30 pertandingan. Si Merah unggul dua angka dari Manchester Biru.

Dalam sanubari setiap penggemar harapan kemenangan yang mengantar mereka ke urutan teratas sekiranya pula kembali sejalan dengan hasil akhir sang pesaing terdekat. Setidaknya City tak sampai menang atas tuan rumah Burnley.

Usia kegembiraan itu ternyata tak panjang. Lebih dari dua jam berselang, kerinduan agar posisi mereka di puncak klasemen tak tergeser lagi tak dipeluk Dewi Fortuna. City yang bertandang ke Turf Moor ternyata memetik kemenangan dengan skor serupa. Gol Kevin De Bruyne dan Ilkay Gundogan di paruh pertama kembali mengantar City ke puncak klasemen.

Para pemain Manchester City merayakan gol ke gawang Burnley: Manchestereveningnews.com
Para pemain Manchester City merayakan gol ke gawang Burnley: Manchestereveningnews.com

Melelahkan

Berharap itu tidak tabu. Memelihara harapan adalah pekerjaan yang tak selamanya sia-sia. Harapan penggemar Liverpool agar tak tergeser lagi dari posisi pertama masih bisa dipelihara. Berakhirnya "bulan madu" singkat menjadi pemuncak klasemen masih bisa berulang.

Hanya saja pengharapan itu akan menuntut kesabaran. Liverpool harus menjaga momentum positif ini hingga akhir musim. Situasi ini sedikit banyak memberi tekanan pada City, tim yang begitu digdaya di awal musim dan hampir saja mengklaim gelar lebih dini.

Seperti kita tahu, setelah mengalahkan Chelsea satu gol tanpa balas pada Januari, City seperti melaju sendiri dengan keunggulan 14 poin dari pesaing terdekat.

Bagai bola yang sulit ditebak sisi mana yang bakal dominan, perjalanan sebuah tim pun demikian. Pertarungan City dan Liverpool akan terus memanas. Dua bulan terakhir menjadi saat penentuan.

Lantas apa yang menguatkan kedua tim dan menjadi titik lemah yang bisa memberi keuntungan pada lawan?

Pelatih Liverpool, Jurgen Klopp pernah memuji timnya sebagai "monstr mentalitas." Tim dengan mental yang kuat. Tak pantang menyerah sebelum kesempatan benar-benar tertutup.

Sebaliknya, City memiliki kedalaman skuat yang baik. Soliditas, keyakinan, dan semangat mereka seperti tak pernah padam. Bila demikian, pembicaraan tentang siapa yang merasa ditekan dan menekan menjadi tidak relevan.

Lantas apa yang bakal menentukan?

Bisa jadi pertemuan kedua tim di Stadion Etihad pekan berikutnya (10/4/2022) bakal menjadi pembeda. Kita akan melihat seperti apa akhir cerita persaingan kedua tim tersebut.

Guardiola tampaknya sudah mempersiapkan "peperangan" itu. Ia memilih mencadangkan John Stones agar tak sampai cedera seperti saat bertugas di tim nasional Inggris. Bernardo Silva dan Riyad Mahrez pun begitu.

Guardiola tahu selain pertandingan kontra Liverpool, mereka harus bertarung dengan Atletico Madrid di leg pertama babak perempat final. Pertandingan berat itu terjadi kuran dari empat hari sebelum berperang dengan Liverpool.

Lantas, bulan yang melelahkan akan diisi dengan pertemuan kembali dengan Atletico yang menentukan nasib mereka di Liga Champions. Lalu, perjodohan yang menentukan dengan Liverpool terjadi lagi di semifinal Piala FA (16/4/2022).

Liverpool berada dalam situasi yang sama. Jadwal padat pertarungan di tiga kompetisi berbeda. Selain menghadapi City di dua pentas berbeda nan menentukan, mereka dua kali akan beradu dengan Benfica untuk memperebutkan tiket semifinal Liga Champions. Selain itu, berjumpa Aston Villa, Manchester United, dan Everton untuk melengkapi April yang melelahkan.

Jadwal Liverpool dan Manchester City di Liga Inggris: thesun.co.uk
Jadwal Liverpool dan Manchester City di Liga Inggris: thesun.co.uk

Kenangan seumur hidup

April ini benar-benar menguras energi dan tenaga bagi kedua tim. Determinasi akan menentukan siapa yang akan meraih keuntungan. Strategi kedua pelatih, Klopp dan Pep Guardiola akan diuji.

Bila sukses melewati April yang berat, mereka akan sedikit bernapas lega sebelum menghadapi bulan pamungkas. Penentuan dari perjalanan lebih dari 50 hari dengan final Liga Champions di Paris pada 28 Mei nanti sebagai salah satu garis akhir.

Sepanjang itu tensi para penggemar pun akan ikut terlibat. Pertama, persaingan kedua tim menghadapi pertandingan maraton 11 hari yang menegangkan. Manchester City akan bertarung dengan Atletico Madrid dan Liverpool di tiga kompetisi.

Liverpool dan Atletico adalah lawan berat bagi City. Para penggemar pun akan disuguhkan tontonan yang menguras adrenalin.

Kedua, pertarungan di dalam lapangan akan mencerminkan apa yang terjadi di pinggir lapangan di antara para pelatih. Guardiola dan Klopp sudah lama bersaing dan terlibat dalam beberapa pertarungan epik selama bertahun-tahun.

Dua pertemuan mendatang tak akan mengurangi aroma persaingan itu. Justru intensitasnya bakal meningkat.

Setelah beberapa hasil buruk kontra Liverpool dalam beberapa musim pertama, Guardiola mulai belajar untuk mendapatkan cara meredam Klopp. Hal ini terbukti dalam beberapa pertemuan terakhir. City bermain baik saat diimbangi Liverpool 2-2 di Anfield pada Oktober lalu.

City tak bisa pulang dengan kemenangan karena dikalahkan oleh sejumlah momen jenius dari Mohamed Salah. Pemain Mesir itu begitu cemerlang. Kini Guardiola tertantang untuk mendapatkan cara meredam mantan pemain Chelsea itu. Sementara Klopp tentu tidak akan tinggal diam.

Ketiga,  sepak terjang City dan Liverpool sepanjang musim ini begitu cemerlang. Dalam dua bulan ke depan, para penggemar akan disuguhkan tontonan yang mungkin bakal menjadi kenangan seumur hidup.

Dua tim terbaik di Eropa saling beradu di beberapa kompetisi. Kita akan menyaksikan bagaimana para pemain dan kedua pelatih mengemas tontonan agar tetap berkesan dan meninggalkan hasil positif dalam drama pertarungan tanpa jeda. Tidak terkecuali kita akan dihadapkan pada hasil akhir yang mungkin sulit dibayangkan dan diterima.

Akhirnya, pemenang bisa ditentukan secara matematis seperti ini. Bila salah satu mampu memenangkan sembilan pertandingan liga terakhir maka mereka akan berhak meraih gelar Liga Primer Inggris. Hal yang sama berlaku bagi kedua tim tersebut di Liga Champions dan Piala FA.

We Shall Not Be Moved, yang digaungkan para penggemar Liverpool masih akan tetap relevan karena pertarungan sesungguhnya seperti baru dimulai. Genderang perang baru saja ditabuhkan. Pada gilirannya yang terdepak dan bertahan akan ditentukan di lapangan pertandingan.

Para penggemar keseluruhan pun bisa ikut bernyanyi seperti Liam Gallagher dari grup band legendaris Inggris, Oasis dalam lagunya "Digsy's Dinner":  These could be the best days of our lives.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun