Laga derbi di dunia sepak bola selalu menarik, serentak penuh kontradiksi. Pertemuan antara dua tim sekota menyajikan aroma persaingan baik di dalam maupun di luar lapangan.
Kedua tim dari daerah yang sama akan berjuang maksimal tidak hanya semata-mata demi membidik kemenangan tetapi juga menjaga harga diri.
Soal ini sudah lumrah. Tidak ada tim manapun yang bertanding untuk tidak menang serentak ingin nama baiknya diinjak-injak karena sebuah kekalahan yang disengaja.
Anehanya, kedua tim itu dari kota yang sama. Besar kemungkinan para fan dari kedua kubu rutin berinteraksi saban hari dalam urusan profesional atau personal. Bagaimana bisa di antara mereka yang bertetangga atau bahkan bertalian dalam lingkup yang lebih kecil dan intens, bisa terbelah seperti itu?
Kata-kata seputar persatuan, kekompakan, dan solidaritas kedaerahan tidak ada dalam kamus pertandingan derbi. Yang ada adalah klub saya versus klub Anda atau dia, jagoan kami atau kita kontra jagoan mereka.
Tidak heran sebelum derbi Manchester, pelatih Manchester United, Ole Gunnar Solskjaer dengan penuh percaya diri membanggakan timnya. Ia mafhum dalam satu dekade terakhir, rival yang dijuluki "tetangga berisik" itu sudah mengganggu mereka dengan banyaknya prestasi baik di pentas domestik maupun Eropa.
"Tapi kami adalah Manchester United, kami akan selalu kembali, saya pikir kami adalah klub nomor satu di Manchester dan itu mungkin juga berarti di dunia."
Apakah pernyataan itu kemudian terwujud di lapangan pertandingan? Walau bertindak sebagai tuan rumah, Manchester United justru harus menelan pil pahit. "Theatre of Dreams" bernama Old Trafford, Sabtu (6/11/2021) malah menjadi panggung pertunjukan tragedi yang menguras kesedihan tuan rumah dan  sajian komedi bagi tim tamu dari ketidakmampuan Solskjaer mengatasi dominasi tetangganya.
Duel kedua tim berakhir dengan skor 2-0. Kedua gol terjadi di babak pertama dari aksi "bunuh diri" Erick Bailly di menit ketujuh dan lesatan Bernardo Silva di menit ke-45.
Selisih dua gol memang tipis. Tetapi untuk skala derbi bagi dua tim sekaliber United dan City ada jarak yang begitu jauh. Â Dua gol itu berbicara banyak hal.