Bisa dipahami mengapa Enrique begitu bersemangat menjalani hari-hari bersama mayoritas pemain muda. Kepercayaannya yang tak pernah berkurang kepada mereka menjadi bagian tak terpisahkan dari visi masa depan pelatih berusia 51 tahun itu.
Spanyol pernah memiliki sejarah sebagai tim dengan kekuatan pemain muda yang mumpuni. Generasi pemenanga Piala Eropa dan Piala Dunia 2010 adalah generasi terbaik yang pernah dimiliki Spanyol.
Enrique sepertinya sedang menggarap proyek besar untuk mengarahkan para pemain muda ini mencapai prestasi serupa.
Kekuatan muda
Untuk melahirkan generasi emas bukan pekerjaan mudah. Sejak pensiunnya Vicente del Bosque pada 2016, kursi pelatih Spanyol sudah diisi empat pelatih berbeda.
Berganti manajer, maka berganti pula pilihan strtagi dan komposisi pemain. Tidak terkecuali saat Enrique mengambil tanggung jawab itu dari Julen Lopetegui.
Ada perbedaan preferensi terhadap para pemain seperti Kepa Arrizabalaga, Jesus Navas, Dani Ceballos, Rodrigo Moreno, hingga Iker Muniain sejak skuat pertama Enrique diumumkan tahun 2019.
Navas dan Rodrigo sudah ditinggalkan. Begitu juga Kepa dan Ceballos yang sudah kehilangan menit bermain reguler di level klub sehingga membuat mereka perlu melupakan pertandingan internasional.
Kini, Enrique justru memasukan dan memberi kepercayaan semakin besar kepada para pemain muda. Gavi, baru berusia 17 tahun, dipanggil pada jeda internasional belum lama ini.
Enrique sempat merasa ragu dengan keputusannya. Pemanggilan yang dianggap terlalu dini. Tetapi, ia kemudian coba menepis keraguannya pada pemain termuda yang melakukan debut bersama timnas Spanyol. Â
"Mungkin saya telah meneleponnya lebih awal, tetapi usia tidak masalah. Dia lebih dari siap. Saya suka apa yang saya lihat dan saya ingin tahu apakah dia bisa beradaptasi dengan permainan kami."