Indonesia mendapat banyak pelajaran dari pertemuan dengan Malaysia di babak perempat final Piala Sudirman 2021. Kekalahan 2-3 di Energia Areena, Vantaa, Finlandia, Sabtu(1/10/2021) malam WIB menunjukkan sejumlah hal.
Pertama, Indonesia lolos ke babak perempat final sebagai juara Grup C. Sementara itu, Malaysia mendampingi Jepang dari Grup D.
Dua kali Indonesia tampil dengan mayoritas kekuatan terbaik di fase grup. Namun, menghadapi Kanada, Rusia, hingga Denmark di partai terakhir, ayunan raket tim Merah-Putih tak selalu mulus.
Para pemain yang diharapkan bisa memberikan poin justru tampil antiklimaks. Anthony Ginting misalnya. Begitu juga Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo.
Kedua, hal serupa terjadi hingga babak delapan besar. Meski Indonesia menurunkan komposisi terbaik, tidak otomatis menggaransi kemenangan skuad Garuda, walau Malaysia sepenuhnya mengandalkan pemain muda.
Dalam barisan "line-up" yang diturunkan ada Minions, Ginting, Gregoria Mariska, Greysia Polii/Apriyani Rahayu, hingga Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti.
Secara peringkat, rekor pertemuan, dan pengalaman, para pemain Indonesia semestinya unggul. Namun, semua itu ternyata hanyalah catatan di atas kertas yang sudah menjadi sejarah. Pertemuan hari ini ternyata memiliki kisah tersendiri.
Ketiga, banyak hal bisa menjadi sebab. Salah satunya, para pemain Malaysia tampil lebih lepas. Mereka tak terbebani masa lalu. Selain itu, target mereka realistis. Sampai babak perempat final sudah menjadi sebuah pencapaian.
Sementara itu Indonesia, mengirim armada terkuat ke Eropa, memiliki satu tujuan. Membawa pulang trofi yang sudah dinanti selama 32 tahun. Ternyata, masa puasa kita masih berlanjut, kawan!