Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Belajar dari Sheriff Tiraspol, Cara Klub Antah-berantah dari Negara Miskin Membungkam Raksasa

29 September 2021   20:18 Diperbarui: 29 September 2021   20:59 623
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Real Madrid, tim raksasa yang dihuni para pemain bintang: Dailymail.co.uk

Don Carlo, begitu pelatih Madrid karib disapa, merasa sedih setelah pertandingan. Status unggulan dan nama besar seharusnya bisa berpadu dengan hasil positif dari dominasi permainan yang ditunjukkan sepanjang menit.

Statistik mencatat. Madrid melepaskan 32 percobaan tendangan ke arah gawang lawan dengan  11 di antaranya mengenai sasaran. Kiper Sheriff Athanasiadis memang dipaksa berjibaku mengamankan gawangnya.

Sementara itu, Sheriff empat kali melepaskan tendangan ke gawang tuan rumah dengan tiga berstatus "on target." Hebatnya, dua dari antaranya berbuah gol.

Bisa menguasai pertandingan dengan 76 persen penguasaan bola dan terus menekan Sheriff tak otomatis menang. Madrid, dari kaca mata Don Carlo, abai pada detail-detail kecil.

Tentang ini, pelatih asal Italia itu mengatakan kepada situs resmi Real Madrid dan dilansir Dailymail.co.uk. "Mereka mencetak gol-golnya dari serangan balik dan lemparan ke dalam. Kami memiliki banyak sekali tendangan mengarah ke gawang, tapi terkadang keberuntungan meninggalkan Anda di pertandingan. Segalanya berjalan baik untuk mereka, segalanya berjalan keliru untuk kami."

Sheriff tahu pertahanan terbaik tidak hanya menyerang. Tetapi juga bertahan dalam arti sesungguhnya. Hal ini dibuktikan dengan minimnya gol yang bisa diciptakan Madrid di tengah penguasaan bola yang ditunjukkan sepanjang pertandingan.

"Sheriff bertahan dengan sangat baik dan sangat rapat di belakang. Kami bekerja sama dengan baik dan menembus pertahanan mereka berkali-kali dan melepaskan banyak sekali crossing," sambung Ancelotti.

Bersatu

Bagi Sheriff ini adalah kemenangan besar. Tim pendatang baru mengalahkan tim paling sukses adalah catatan tersendiri bagi klub dan negara tersebut. Tidak heran usai Thill mencetak gol di menit akhir, mereka pun larut dalam euforia.

Mereka pun pulang dengan senyum mengembang. Masing-masing pemain akan mengenangnya sebagai salah satu momen bersejarah dalam karier mereka. Seperti Thill katakan, "Itu adalah tujuan terbaik dan terpenting dalam karier saya, itu pasti."

Thill pernah menjadi pemain pinjaman di FC Tambov, klub Rusia yang dibubarkan pada Mei lalu setelah menyatakan diri bangkrut. Mereka berangkat ke Madrid tanpa beban. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun