Apakah olahraga dan fashion tak bisa bersekutu? Apakah seorang atlet hanya memiliki wilayah teritori di seputar lapangan dan tak pantas memasuki wilayah yang lebih diidentikan dengan selebriti atau model?
Olahraga memang kerap diidentikan dengan kecekatan, ketangkasan, kekuatan, kecepatan, dan hal-hal terkait keterampilan fisik-motorik. Kehidupan seorang atlet pun lebih banyak berlangsung di arena pertandingan.
Mereka berpindah dari satu gelanggang ke gelanggang lain. Mereka bertarung dari satu kompetisi ke kompetisi berikut. Mereka memburu kemenangan, medali, dan hadiah. Kemasyuran dan popularitas mereka mengemuka dari setiap prestasi yang diraih.
Ternyata, ruang lingkung seorang atlet tidak sebatas itu. Mereka punya sisi kehidupan lain yang lebih luas dari sekadar urusan pertandingan.
Di dalam lapangan mereka boleh saja dikenal sebagai pebasket handal, petenis top, pesepakbola beken, atau penari hebat. Saat berada di luar arena, mereka juga bisa menjelma sebagai sosok yang modis. Mereka pun bisa bersaing dengan para model yang kerap wira-wiri di karpet merah.
Pada titik ini, menjawab sejumlah pertanyaan di awal, bisa dijawab demikian. Olahraga dan mode tak bisa dipisahkan. Saling beririsan, bahkan menyatu.
Banyak contoh membuktikan ini. Selain kerja sama antara para atlet dan rumah produksi tertentu, kehidupan seorang atlet juga diwarnai dengan penampilan modis baik di dalam maupun di luar lapangan.Â
Atlet menjadi bintang iklan, duta mode, bahkan dalam kehidupan sehari-hari tak lepas dari dandanan yang selalu mengikuti tren adalah contoh.
Karena itu kehadiran sejumlah atlet pada perhelatan MET Gala 2021 di New York City, AS, Senin (13/9/2021) lalu bukan sesuatu yang mengejutkan.