Fery Widyatama, VVB SOLO Untuk INDONESIA MERDEKA, Lamongan, Penerbit PAGAN PRESS, 2021, 111 halaman.
Tidak banyak penulis, apalagi penulis buku di antara kita. Jauh lebih sedikit yang menghasilkan buku terkait sejarah sepak bola di Indonesia. Aku pun tak ada dalam bilangan yang sedikit itu.
Janganlah hal ini dibebankan pada kita, kompasianer. Toh, dari sekian banyak penulis juga penulis buku di luar sana, sangat sedikit yang melakukan seperti Fery Widiatama. Bisa kita hitung dengan jari buku yang serius membahas sepak bola Indonesia. Bisa kita jawab dengan lekas apakah ada penulis dengan fokus historiografi sepak bola dalam negeri yang kuat.
Bagi saya, buku "VVB Solo untuk Indonesia Merdeka" menarik. Pertama, buku ini ditulis oleh seorang guru, pengampu mata pelajaran Sejarah di salah satu SMA di Surabaya, Jawa Timur.
Sebagai guru muda, Fery masih sempat berpikir untuk menghasilkan buku tentang salah satu potongan penting dalam sejarah sepak bola Indonesia, alih-alih riwayat raja-raja dan kerajaan, atau berbagai fenomena historis mutakhir.
Dunia kepenulisan adalah ruang sepi yang tak terlalu seksi untuk didekati. Apalagi soal menulis buku, buku sepak bola apalagi.
Kedua, apa yang mendorongnya untuk melakukan hal yang tidak banyak dilakukan para guru sejarah? Salah satu jawaban bisa ditemukan dalam riwayat kehidupannya.
Sejak kecil ia tertarik dengan dunia sepak bola. Fery punya talenta olah bola yang menonjol sejak belia. Tak heran sejak remaja ia sudah bergabung dengan klub sepak bola. Mulai meniti karier di Persida U15 tahun 2009, lalu Persida U17, lantas Deltras U18 hingga U21.
Ia sempat bermain di sejumlah kompetisi tingkat nasional seperti Liga Nusantara bersama PSS Situbondo dan Liga 3 dengan berbaju Blitar United. Kini ia masih tetap dekat dengan sepak bola sebagai pelatih di sejumlah klub dan sekolah.
Kita akhirnya mafhum akan dorongan Fery untuk mendalami sejarah sepak bola hingga ke akarnya. Seorang guru sejarah plus pelaku sepak bola yang mau berbagi hasil penelitian tentang cikal bakal salah satu klub legendaris di Indonesia yang masih eksis hingga hari ini dengan fan fanatik nan atraktif. Persis Solo.