Musim hujan sudah tiba. Seperti tahun-tahun sebelumnya. Hanya saja permulaan musim hujan di masing-masing wilayah berbeda-beda. Curah hujan pun bervariasi.
Sebelumnya Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sudah membuat pemetaan awal musim hujan 2020/2021. Â Dilansir dari laman resminya, BMKG menyebut awal musim hujan bervariasi di 342 Zona Musim (ZOM).
Perkiraan BMKG, umumnya musim hujan dimulai Oktober untuk 119 ZOM (34,8%). Sebanyak 131 ZOM (38,3%) akan mengawali awal musim hujan pada November 2020. Selebihnya, 56 ZOM mulai bergelut dengan musim penghujan sejak Desember 2020.
Apakah di daerah anda sudah mengalami musim hujan lebih cepat dari perkiraan itu? Bisa saja. BMKG menyebut beberapa daerah sudah mengalami sejak April, Mei, Juli, Agustus atau September 2020.
Mungkin juga ada daerah yang sampai sekarang belum disambangi hujan. BMKG memprediksi ada daerah yang baru menikmati datangnya hujan pada Maret, April, atau Mei tahun ini.
BMKG berkesimpulan, jika dibandingkan rata-rata selama 30 tahun (1981-2010), awam musim hujan 2020/2021 di sebagian besar wilayah (45%) diperkirakan mundur. Sementara itu sekitar 35,1% ZOM tidak mengalami perubahan. Nyaris 20% ZOM mengalami awal musim hujan lebih cepat.
Perjalanan musim hujan masih berlanjut. Kita masih menanti kapan musim hujan mencapai puncaknya. Kembali mengacu prediksi BMKG, sebagian besar wilayah (49,1%) akan mengalami puncaknya pada Januari 2021. Selebihnya akan terjadi pada Februari.
Prediksi terkait puncak musim hujan itu kembali dipertegas Kepala Sub Bidang Prediksi Cuaca BMKG, Muhammad Fadli pada akhir 2020.
"Sebagian besar daerah di Indonesia akan memasuki puncak musim hujan di Januari-Februari 2021," tandas Fadli dalam Youtube BNPB.
Curah hujan tinggi lebih dari 300 mili meter per bulan akan terjadi di sebagian besar Jawa, NTB, NTT, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, sebagian besar Sulawesi, sebagian Maluku dan Maluku Utara, sebagian besar Papua dan Papua Barat.