Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Messi dan Asa yang Kian Menjauh

1 Juli 2018   10:14 Diperbarui: 1 Juli 2018   10:43 452
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sejumlah potret Argentina versus Prancis/Dailymail.co.uk

Salah satu daya tarik pertandingan Argentina kontra Prancis, Sabtu (06/30/2018) lalu tidak hanya terletak pada pertarungan antara dua tim unggulan untuk merebut satu tiket perempat final Piala Dunia 2018. Melihat sepak terjang salah satu pemain terbaik di dunia, Lionel Messi adalah alasan lain. Apakah Messi akan terus berada di jalur positif bersama Argentina, atau sebaliknya, menemui akhir karier internasional dengan harapan yang tak kesampaian?

Ternyata Kazan Arena menjadi kuburan bagi Argentina bersama mimpi besar Messi. Sehebat-hebatnya Messi, ia tetap tak sanggup menghindari pesta kemenangan Prancis, 4-3. 

Di balik rekam jejak mentereng bersama Barcelona, ia hanya bisa memberikan dua assist di pertandingan krusial ini. Tidak terulang lagi kisah kepahlawanan Messi yang mencetak tiga gol ke gawang Ekuador yang meloloskan timnya ke Rusia. Tak ada pula gol indah seperti saat menghadapi Nigeria di babak penyisihan yang menginspirasi rekan setim untuk menang dan mengantar mereka ke babak 16 besar.

Di Kazan semua berakhir, dan sepertinya dengan sangat mudah ditebak. Hanya yang tak tak terpikirkan adalah paceklik gol yang menyerang Messi di putaran final Piala Dunia kali ini. Pertanyaan awal, mengapa nasib Messi separah ini?

Tentang nasib memang tak bisa ditebak. Namun ada beberapa hal yang terjadi dengan Messi dan Argentina kali ini yang sudah bisa diduga. Messi terlalu dibebani tanggung jawab besar, tidak hanya oleh rakyat Argentina, tetapi juga oleh sang pelatih, Jorge Sampaoli.

Situasi ini dengan mudah dibaca Prancis. Les Blues lebih gampang mengidentifikasi masalah untuk diselesaikan. Sentralisme terhadap Messi membuat Didier Deschamps bisa dengan gampang meracik strategi. Lebih mudah dari itu, para pemain Prancis dengan enteng mematikan pergerakan Messi, yang berarti menjadi mimpi buruk bagi Tim Tango.

Blaise Matuidi adalah orang pertama yang mengganggu Messi. Namun ia bukan satu-satunya pemain Prancis yang mendapat tugas mengawal Messi. Masih ada N'Golo Kante yang bermitra dengan Paul Pogba di lini tengah. Kante dengan sigap menutup ruang gerak Messi agar tak memberikan supplay bola kepada Angel Di Maria di sebelah kanan dan Cristian Pavon di sisi lainnya.

Sayang strategi yang mudah terbaca ini bertahan cukup lama. Hal ini sepertinya tak disadari Sampaoli. Apakah kemampuan taktikal Sampaoli memang terbatas atau ada sebab lain yang membuatnya seakan tak berarti?

Setelah kemenangan penting atas Nigeria berhembus kabar dari ruang ganti Argentina. Kemenangan tersebut tidak lepas dari strategi yang ikut diracik Messi. Namun rumor ini kemudian dibantah Sampaoli. Mantan pelatih Chile itu menegaskan dirinya bertanggung jawab sepenuhnya atas pertandingan tersebut.

Statistik penampilan Messi saat menghadapi Prancis/Dailymail.co.uk dari Opta
Statistik penampilan Messi saat menghadapi Prancis/Dailymail.co.uk dari Opta
Namun sulit menampik pengaruh Messi di pertandingan kali ini. Sukar membantah bila Messi tak ikut campur menentukan jalannya permainan. Lihat saja penampilan Argentina setelah 30 menit pertandingan, setelah penalti Antoine Grizemann merobek gawang Franco Armani. Di mana Di Maria dan Pavon setelah itu?

Kedua pemain itu bergerak lebih lebar, sementara Messi bermain lebih dalam. Perubahan ini tentu terjadi atas perintah Messi dengan tujuan mengacaukan konsentrasi dan permainan Matuidi dan Pogba. Kedua gelandang itu dipancing bermain lebih jauh dari pertahanan Prancis. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun