Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

"Auf Wiedersehen" Jerman!

28 Juni 2018   00:27 Diperbarui: 28 Juni 2018   08:35 1071
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekspresi kekecewaan dan kesedihan Neru para pemain Jerman/Dailymail.co.uk

"Auf Wiedersehen." Demikian salah satu ungkapan yang menghiasi jagad twitter tak lama setelah pertandingan Jerman menghadapi Korea Selatan. 

Setelah wasit Mark Geiger asal Amerika Serikat meniup peluit panjang, mengiringi kekalahan Jerman di Kazan Arena, Rabu (27/6/2018). Kekalahan dua gol tanpa balas dari wakil Asia itu memulangkan Der Panzer dari Piala Dunia 2018 lebih dini.

Kutukan juara bertahan kembali berlanjut. Nasib Manuel Neuer kali ini persis seperti Italia dan Spanyol di dua edisi sebelumnya. Italia yang menjadi kampin Piala Dunia 2016 angkat koper lebih awal empat tahun kemudian setelah finis di posisi buncit, hasil dua kali seri dan sekali kalah.

Spanyol pun mengalami nasib serupa empat tahun berselang. Dua kali kalah masing-masing dari Belanda dan Chile membuat kemenangan atas Australia di laga terakhir penyisihan grup tak berarti. Seperti Italia, La Furia Roja pun masuk kotak lebih awal. 

Para juara dunia itu pulang dengan kepala tertunduk. Para penggemar setia tak kuasa menahan air mata. Sementara para lawan bersuka ria, persis seperti para "pembenci" Jerman kali ini.

Der Panzer yang datang dengan modal mentereng, lebih dari sekadar juara bertahan setelah menjuarai Piala Konfederasi harus menerima nasib tragis. Seperti Italia pada 2010, mereka mengakhiri perjuangan mempertahankan gelar lebih dini dengan status juru kunci.

Pertanyaan, apa yang membuat Jerman sampai menderita begini rupa? Tidak ada jawaban yang pasti, selain melihat bagaimana mereka bermain hari ini. 

Meski mendominasi pertandingan, memiliki peluang mencetak gol bertubi-tubi yang nyaris diperoleh semua pemain, tetapi hingga peluit panjang dibunyikan tak ada satu gol pun yang tercipta. Toni Kroos yang total melepaskan 15 tembakan selama Piala Dunia 2018, sama banyak seperti Cristiano Ronaldo tak berkutik. Total 61 tembakan termasuk yang diblok lawan, ternyata hanya berbuah dua gol di Rusia kali ini.

Bila di laga sebelumnya Jerman diselamatkan oleh gol telat, tidak demikian kali ini. Tidak ada penyelamat yang datang terlambat seperti Kroos di laga sebelumnya. Justru sebaliknya Korea Selatan malah mampu menjaringkan dua gol. Pada waktu bersamaan Swedia berpesta tiga gol ke gawang Meksiko di Ekaterinburg untuk memastikan ketersingkiran Jerman.

Jerman yang tidak ingin mengukir sejarah buruk justru kemasukan gol di masa injury time. Sejarah baru setelah 80 tahun berkiprah di Piala Dunia benar-benar terjadi setelah sepakan Kim Young-won tak dapat dibendung Neuer dan Son Heung-min menceploskan bola ke gawang kosong. 

Saat gol kedua tercipta Neuer sedang berada di ujung lain lapangan. Maksud baik penjaga gawang Bayern Muenchen itu ikut andil memburu gol, namun malang tak bisa dielak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun