Sebagaimana prediksi banyak pihak, Jepang akhirnya tampil sebagai jawara Piala Uber 2018. Dengan materi pemain yang merata baik di nomor ganda maupun tunggal, Negeri Sakura akhirnya mampu mewujudkan status sebagai unggulan teratas.Â
Di partai final, Sabtu (26/05/2018) siang ini, anak asuh Jeremy Gan membungkam tuan rumah Thailand dengan skor meyakinkan, 3-0. Menariknya lagi, ketiga partai itu berakhir dalam dua game, dengan tempo kurang dari satu jam.
Kedua tim sama-sama menurunkan line up terbaik. Jepang mempercayakan tunggal pertama, kedua dan ketiga kepada Akane Yamaguchi, Nozomi Okuhara dan Sayaka Takahashi. Di pihak tuan rumah, Ratchanok Intanon masih menjadi andalan sebagai tunggal pertama, menyusul Nichaon Jindapol dan Busanan Ongbamrungphan.
Sementara itu di nomor ganda, Rexy Mainaky membuat kejutan dengan menukar silang pasangan. Jongkolphan Kititharakul berpasangan dengan Puttita Supajirakul menjadi ganda pertama, sementara Rawinda Prajongjai ditandemkan dengan Sapsiree Taerattanachai.Â
Bisa jadi Rexy ingin membuat kejutan kepada Jepang yang menurunkan dua ganda terbaiknya yakni Yuki Fukushima/Sayaka Hirota dan Misaku Matsutomo/Ayaka Takahashi. Jepang bahkan masih memiliki satu pasangan terbaik yang berada di rangking lima dunia, Shiho Tanaka/Koharu Yonemoto.
Bisa jadi juga ini menjadi bentuk perjudian setelah di semi final kedua nomor ganda gagal menyumbang poin saat berhadapan dengan China. Jongkolphan/Rawinda yang diturunkan di partai kedua kalah dari Chen Qingchen/Jia Yifan. Sedangkan Puttita/Sapsiree tak berkutik kala berhadapan dengan Huang Yaqiong/Tang Jinhua.
Belum lagi dalam rekor pertemuan, para pemain Thailand itu selalu inferior. Jongkolphan dan Rawinda kalah 1-5 dari Yuki dan Sayaka. Sementara Puttita dan Sapsiree tak pernah menang dalam empat pertemuan menghadapi Misaki dan Ayaka.
Thailand yang kurang diuntungkan di nomor ganda menaruh harapan pada sektor tunggal. Salah satunya pada Intanon yang berduel dengan Akane. Kedua pemain ini sudah bertemu sebanyak 18 kali sejak level junior.Â
Head to head pertemuan menempatkan Akane sebagai unggulan dengan meraih delapan kemenangan, termasuk pertemuan terakhir di Malaysia Masters awal tahun ini. Akane yang kini berada di rangking dua kembali menjadi lawan tersulit bagi Intanon yang gagal balas dendam.Â
Bila di Malaysia Intanon menyerah setelah berjuang tiga game, 15-21, 21-16, 19-21, kali ini pemain peringkat empat dunia itu menyerah dua game langsung, 21-15 21-19.
Jindapol menjadi harapan tuan rumah untuk memperpanjang nafas. Namun pemain berperingkat 11 dunia ini tak kuasa meredam semangat Nozomi yang ingin segera memastikan kemenangan timnya.Â