Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Melongok Tempat Latihan Pilot dan Pramugari Garuda Indonesia

16 April 2018   00:36 Diperbarui: 17 April 2018   14:47 2927
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 "The sky is a vast place but there is no room for error."

Kutipan di atas jarang didengar bila kita tidak bersentuhan langsung dengan dunia penerbangan. Sebaliknya, mereka yang terkait dengan hal tersebut, menjadikan pernyataan tersebut sebagai mandat yang harus dipegang teguh. Bila kita bertandang ke Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI) Curug, rangkaian kata di atas begitu familiar. Dari sekolah calon pilot tertua dan terbesar di tanah air yang berlokasi di Tangerang, Provinsi Banten, itu kutipan tersebut terwarisi hingga kini.

Kata-kata itu saya dengar lagi saat bertandang ke Garuda Indonesia Training Center (GITC) pada Kamis, 5 April 2018 lalu. Bila bukan karena Kompasiana dan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara (DJPU), saya dan belasan Kompasianer tidak bakal berada di tempat yang berada di wilayah Cengkareng, Jakarta Barat itu.

Dari mulut Capt.Triyanto Moeharsono, Director of Operations, PT.Garuda Indonesia, Tbk, kutipan yang membahasakan luasnya langit namun tak ada ruang untuk sebuah kesalahan terdengar. Triyanto menjadi satu dari sejumlah orang penting yang menyambut dan melayani kami separuh hari itu. Selain Triyanto, ada pula Direktur Operasi PT Garuda Persero Tbk, Capt. Priyanto Moeharsono dan Direktur Produksi PT Garuda Persero Tbk, Puji Nur Handayani. Selain itu kami juga ditemani Kepala GITC, Capt. Martinus Kayadu, Senior Manager Operasi Garuda Indonesia Capt. Setijabudi, serta Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Dr. Ir. Agus Santoso, M.Sc.

Sejumlah pejabat teras Garuda Indonesia bersama Dirjen Perbuhungan Udara (berbaju putih)/dokpri
Sejumlah pejabat teras Garuda Indonesia bersama Dirjen Perbuhungan Udara (berbaju putih)/dokpri
Di tempat pendidikan dan pelatihan tertua di Indonesia itu kutipan pembuka di atas benar-benar diejawantahkan. Mulai dari pilot, pramugari, hingga flight operation officer ditempa untuk menjadi awak kokpit dan awak kabin yang profesional dan berkualitas.

Bukan rahasia lagi Garuda Indonesia adalah maskapai bintang lima yang telah diakui keandalannya di jagad penerbangan internasional. Memasuki tahun ke-70 di industri penerbangan, maskapai tersebut telah dianugerahi banyak penghargaan. Sebut saja Maskapai Penerbangan Regional Terbaik di Dunia, Maskapai Penerbangan Kelas Ekonomi Terbaik di Dunia, Maskapai Penerbangan dengan Kru Kabin Terbaik di Dunia dan masih banyak lagi. Penghargaan itu diperoleh dari lembaga-lembaga bergengsi dan sangat dihormati di dunia seperti Skytrax.

Apresiasi itu menjadi bukti seperti apa kinerja para karyawan Garuda Indonesia. Keandalan dan keprofesionalan mereka telah dan akan terus ditempa secara berkala di "kawah candradimuka" yang berdiri sejak 1984 itu.

Berada dan melihat aktivitas di GITC dari dekat menjadi kesempatan berharga yang tak akan terulang. Menurut Kapten Martinus Kayadu tidak semua orang bisa datang dan merasakan denyut nadi GITC. Apalagi bisa mengakses bagian-bagian vital yang ada di sana. Hanya orang-orang tertentu saja yang bisa masuk sampai ke ruang simulator dan merasakan bagaimana perangkat dengan tingkat kemiripan mencapai 98 persen dengan kokpit pesawat terbang ini bekerja.

Sejak tiba menjelang tengah hari kami diberi kesempatan menjajaki setiap sudut GITC. Karena keterbatasan waktu kami hanya bisa sampai ke sejumlah titik utama yang berada di lahan seluas kurang lebih 7 hektar tersebut. Asana Sincerity Dorm menjadi titik berangkat sekaligus titik pisah hari itu. Asana merupakan fasilitas gedung penginapan dengan 81 kamar yang dilengkapi dengan berbagai fasilitas seperti ballroom berkapasitas 200 orang, empat meeting room, restoran, pusat kebugaran, coffee shop, lounge, musholla serta sejumlah sarana olahraga.

"Selamat datang di hotel Asana,"suara lembut dua orang resepsionis dengan tangan terkatup di dada menyapa setiap kali pintu dibuka.

Kesan hangat sudah langsung terasa sejak awal, persis seperti saat kita menikmati fasilitas penerbangan maskapai yang berdiri sejak 26 Januari 1949 itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun