Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Praveen Jordan/Debby Susanto Gagal Move On

6 April 2017   17:27 Diperbarui: 7 April 2017   01:00 342
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Praveen Jordan/Debby Susanto/badmintonindonesia.org

Kemenangan dalam pertarunga selama lebih dari satu jam itu menjaga catatan sempurna Jojo atas wakil Taiwan itu dalam tiga pertemuan, termasuk perjumpaan terakhir di ajang yang sama tahun lalu.Di babak selanjutnya Jojo akan menantang unggulan tujuh dari China, Lin Dan yang menang mudah atas wakil Thailand, Tanongsak Saensomboonsuk, 21 8-21 13.

Kemenangan Jojo gagal diikuti seniornya Tommy Sugiarto. Pemain non pelatnas ini tak kuasa meladeni unggulan lima asal Korea Selatan, Son Wan Ho.  Tommy yang kini berperingkat 17 dunia kalah straight set21-15 21-15 sekaligus gagal menyamaan kedudukan dalam enam pertemuan mereka.

Hasil tak menggembirakan juga datang dari ganda putri. Dua wakil tersisa tersungkur dari dua unggulan teratas. Della Destiara Haris/Rosyita Eka Putri Sari  tak bisa berbuat banyak saat menghadapi unggulan dua sekaligus peraih medali perak Olimpiade Rio de Janeiro 2016, Kamilla Rytter Juhl/Christinna Pedersen. Ganda asal Denmark itu menang dua game langsung, 17-21, 13-21.

Pada laga bersamaan Anggia Shitta Awanda/Ni Ketut Mahadewi coba meladeni unggulan teratas dari Jepang, Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi. Meski telah berjuang maksimal termasuk memaksa terjadinya deucedi game kedua, peraih emas Olimpiade Rio itu masih terlalu tangguh. Laga berakhir dengan skor 17-21, 22-24.

“Secara keseluruhan, penampilan Della/Rosyita nggak seperti biasanya, banyak error, pasif dan kurang inisiatif. Ada faktor X yang membuat Della/Rosyita tidak maksimal. Akan jadi evaluasi buat Della/Rosyita, kalau lagi tidak enak situasinya harus bagaimana cari jalan keluarnya?” terang Eng Hian memberi evaluasi.

Evaluasi sedikit berbeda diberikan Kepala Pelatih Ganda Putri PBSI itu kepada Anggia/Ketut. “Anggia/Ketut cukup bagus bisa memberikan perlawanan ke pasangan rangking satu dunia. Tetapi tetap perlu evaluasi, walaupun sudah memimpin, tapi kenapa kok bisa stuck di poin itu? Dari konsentrasinya atau apa? Saya lihat dari game pertama, kondisi mentalnya yang belum kuat, saat bisa menang, disitu ada pressure, seharusnya kan pressure bukan di mereka, tetapi di lawan.”

Indonesia masih memiliki harapan pada tiga ganda putra, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo, Mohammad Ahsan/Rian Agung Saputro dan Fajar Alfian/Mumahhad Rian Ardianto yang akan menghadapi unggulan lima dari China, Liu Junhui/Liu Yuchen.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun