Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Sony Dwi Kuncoro yang Menolak Tunduk pada Usia

27 Februari 2017   13:40 Diperbarui: 28 Februari 2017   20:00 1102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu aksi Gading Safitri saat mendampingi suaminya bertanding/bola.com

Keterpurukan itu tidak lantas membuat Sony termakan suara-suara ragu dari sekitar. Perlahan tetapi pasti ia bangkit dan kini posisinya di rangking dunia semakin membaik. Berdasarkan peringkat BWF per 26 Februari, Sony menempati urutan ke-22. Ia hanya terpaut beberapa tingkat dari dua pemain Indonesia dengan peringkat tertinggi, yakni Jonatan Christie (20) dan Tommy Sugiarto (16).

Apakah Sony akan berhenti di sini? Tidak. Menjelang usia ke-33 Sony masih tetap ingin bermain. Ia belum memutuskan gantung raket karena ada target yang ingin dikejar. Peraih medali perunggu Olimpiade Athena 2004 itu ingin kembali ke panggung elit dunia.

Gading mengaku, ia dan Sony mematok target tembus 10 besar dunia di tahun ini. Pekerjaan yang tidak mudah memang karena Sony harus bersaing dengan para pemain muda yang tentu saja unggul secara fisik.

“Memang, kalau melihat lawannya adalah anak-anak muda, saya tahu dan sadar juga banyak yang memandang sebelah mata suami saya.”

Tetapi peraih perak Kejuaraan Dunia 2009 ini sudah memiliki bekal pengalaman yang lebih dari cukup, membuat mentalnya semakin menebal. Selain mental, kematangan bermainnya pun sudah teruji. Yang patut diperhatikan, dan ini menjadi tugas berat yang disadari Gading, adalah menjaga performa agar pikiran dan fokus Sony tidak tergerus oleh rasa lelah.

Usia terkadang tidak bisa diajak kompromi. Namun Lin Dan (33) dan Lee Chong Wei (34) sudah lebih dulu menunjukkan jalan untuk berdamai dengan usia. Di usia yang lebih tua dari Sony, mereka masih bisa bersaing bahkan mampu mendominasi para pemain muda. Saat ini Chong Wei masih di urutan satu dunia, sedangkan Super Dan empat strip di belakang Sang Dato itu.

Kini Sony siap menyambut tantangan baru. Dalam hitungan hari ia akan tampil di turnamen super series premier, All England yang dimulai pada 7 Maret mendatang. Di lemari prestasi Sony sudah ada 5 gelar super series. Belum ada satu medali super series premier yang direngkuh. Tentu  All England ini menjadi incarannya. Ia ingin menunjukkan bahwa karirnya belum tamat, dan lebih dari itu ingin mendapatkan kado untuk perjuangan menolak tunduk pada usia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun