Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Putri Mutiara Cardinal, Juara Baru dengan 100 Persen Pemain Lokal

25 Februari 2017   18:17 Diperbarui: 25 Februari 2017   18:20 475
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Euforia para pemain Mutiara Cardinal usai memastikan gelar juara Superliga 2017/@Ihsaners

Tim putri Mutiara Cardinal mencetak sejarah di panggung tuarnamen Superliga Badminton 2017. Tim asal Kota Kembang ini keluar sebagai juara usai menumbangkan Berkat Abadi Banjarmasin. Bermain di DBL Arena Surabaya, Sabtu (25/2) siang, anak asuh Umar Djaidi menang meyakinkan, 3-0 atas tim debutan dari Kalimantan Selatan itu.

Gelar pertama Mutiara Cardinal ini tidak diperoleh dengan mudah. Penantian panjang selama 10 tahun keikutsertaannya di pesta antarklub terakbar di Indonesia baru terbayar saat ini. Prestasi terbaik sebelumnya adalah mencapai babak semi final.

Istimewanya, Mutiara Cardinal menang tanpa diperkuat satu pemain asing pun. Hal ini berbeda dengan klub-klub lain, salah satunya Berkat Abadi yang dihadapi di laga pamungkas hari ini.

Hanna Ramadini hanya butuh waktu 33 menit untuk membuka keunggulan Mutiara. Menghadapi Zhang  Beiwen, pemain Amerika Serikat kelahiran Tiongkok, pemain berusia 22 tahun ini menang straight set 21-15 dan 21-10. Zhang, 26 tahun, tidak tampil maksimal lantaran mengalami cedera. Ia nyaris mundur di tengah pertandingan.

Sebetulnya situasi serupa terjadi juga pada Hanna. Remaja kelahiran Tasikmalaya, Jawa Barat itu mengalami keseleo di pertandingan sebelumnya. Umar hampir tidak menurunkan Hanna di laga ini. Namun keputusan berubah jelang pertandingan setelah mendapatkan rekomendasi positif dari sang pelatih.

“Semalam kami sudah memutuskan, tetapi tadi pagi pelatihnya mengatakan kalau Hanna siap turun,” tandas Umar.

Pemain muda Mutiara kembali unjuk gigi di partai kedua. Dengan sedikit perubahan, Mutiara menurunkan pasangan Yulfira Barkah/Tiara Rosalia Nuraida. Saat mengalahkan Tjakrindo Masters di semi final, Yulfira turun sebagai ganda kedua berpasangan dengan Suci Rizki Andini.

Perubahan formasi ini membuahkan hasil. Yulfira, 19 tahun dan Tiara, 23 tahun, berhasil mengungguli pemain senior dan sarat pengalaman Greysia Polii yang berpasangan dengan Rizki Amelia. Yulfira/Tiara menang atas para senior itu dua game langsung 15-21 dan 14-21 dalam waktu 45 menit.

Gregoria Mariska, tunggal putri berusia 17 tahun sukses menyempurnakan penampilan Mutiara Cardinal. Menghadapi Yip Pui Yin asal Hong Kong, pemain masa depan Indonesia itu tampil klimaks. Remaja kelahiran Wonogiri menang dua game langsung dalam tempo 40 menit dengan skor 21-18 dan 21-18. Kemenangan Jorji, sapaan Gregoria, sekaligus memastikan gelar juara menjadi milik Mutiara Cardinal.

“Hasil ini sangat tidak terduga, sama sekali nggak menduga bisa menang 3-0, bisa dibilang menang mudah, diluar dugaan. Awalnya kami pikir skornya akan 3-2, jadi kami main lepas saja,” ungap Umar setengah tak percaya.

Euforia para pemain Mutiara Cardinal usai memastikan gelar juara Superliga 2017/@Ihsaners
Euforia para pemain Mutiara Cardinal usai memastikan gelar juara Superliga 2017/@Ihsaners
Kemenangan pemain Indonesia

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun