Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Lupakan Mantanmu, Mou!

20 Februari 2017   12:19 Diperbarui: 20 Februari 2017   13:13 424
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jose Mourinho/GLYN KIRK/AFP

Jose Mourinho sepertinya belum bisa melepas Chelsea dari pikirannya. Pelatih Manchester United itu masih saja tergoda untuk mencampuri urusan rumah tangga sang mantan. Alih-alih fokus mengurus timnya saat ini, mantan pelatih Real Madrid itu masih terperangkap bayang-bayang lima tahun duduk sebagai manajer The Blues.

Memang bukan hal aneh melihat tingkah Mourinho seperti itu. Lazimnya, seorang pelatih akan banyak berbicara, entah sebelum maupun setelah pertandingan, tidak hanya tentang timnya juga tim-tim lawan. Dalam statusnya sebagai atasan para pemain, dan bisa lebih otoritatif dalam hal-hal tertentu, seorang pelatih bisa berbicara apa saja, terkadang merembet ke hal-hal yang tidak penting, remeh temeh, bahkan tentang sesuatu yang tidak patut dibicarakan.

Tidak hanya Mourinho, pelatih-pelatih lain pun bisa menjadi sangat galak bahkan buas pada situasi dan momen tertentu. Mereka bisa melotarkan kata-kata pedas sesuka hati yang memerahkan telinga dan tajam menikam perasaan lawan.

Tidak sarkastik memang, tetapi bisa memunculkan kesan tertentu melihat tingkah Mou akhir-akhir ini kepada Chelsea. Terlebih setelah mantan timnya itu semakin digdaya di pentas Liga Primer Inggris dan berpeluang menambah satu gelar lagi dari ajang Piala FA.

Dengan raihan 60 poin Chelsea unggul delapan poin dari Manchester City dan Tottenham Hostpur yang mengemas 50 poin. Dengan 13 laga tersisa Si Biru kian dekat dengan gelar keempat dalam dua dekade terakhir.

Dua periode Mou di Stamford Bridge, pelatih asal Portugal itu sanggup menyumbang tiga gelar liga Inggris, tiga gelar Piala Liga dan satu gelar Community Shield. Namun gelar pada musim 2014/2015 menjadi persembahan terakhir sebelum ia ditendang tujuh bulan kemudian.

Selisih satu poin di atas zona degradasi tidak bisa menyelamatkan karirnya. Roman Abramovich, sang bos besar berpikir Mou perlu angkat kaki untuk memberi tempat kepada sang penyelamat. Harapan pertama gagal terwujud dalam diri Guus Hiddink. Baru kemudian setelah Antonio Conte datang sejarah indah itu mendekat.

Mantan pelatih timnas Italia itu langsung menunjukkan kerja bagus di musim pertama. Pembaharuan formasi dengan sedikit peremajaan tim serta membangkitkan kembali potensi pemain yang sempat tertidur membuahkan hasil. Selain semakin dekat dengan gelar juara Liga Primer Inggris, Chelsea juga tengah menjaga peluang mendapatkan gelar Piala FA.

Menariknya di babak perempatfinal Piala FA, Mou dan Conte akan saling berhadapan. Mou akan bertandang ke rumah sang mantan di bulan Maret mendatang.

Pedro Rodriguez dan Willian merayakan gol Chelsea ke gawang Wolverhampton Wanderers untuk memastikan tiket perempat final Piala FA (AFP/Ben Stansall)
Pedro Rodriguez dan Willian merayakan gol Chelsea ke gawang Wolverhampton Wanderers untuk memastikan tiket perempat final Piala FA (AFP/Ben Stansall)
Beberapa saat setelah Chelsea mendapatkan tiket delapan besar setelah membekuk Wolves 2-0 di babak kelima, Mou langsung membuka wacana. Seperti dilansir BBC.com, eks pelatih FC Porto itu menyambut baik pertemuan itu. Menurut Mou konsentrasi Chelsea seharusnya tidak terbelah jelang pertemuan itu.

“Chelsea bisa fokus pada Piala FA karena mereka ‘sudah juara Liga Primer.’”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun