Demikian pun di kategori putri, klub milik Rustam ini siap bersaing dengan juara bertahan Jaya Raya Jakarta, PB Djarum Kudus, USM Blibli.com, PB Mutiara Cardinal, Suryanaga Mutiara Surabaya, berikut tiga tim asal Jepang (Hokuto Bank, Saishukan Ltd dan Gifu Triky Panders) serta Granular dari Thailand.
Meski berstatus pendatang baru di pentas ini, Berkat Abadi tidak mau sekadar penggembira. Lihat saja daftar amunisi yang hendak diboyong ke Surabaya. Absennya tim putra Jaya Raya pun dimanfaatkan Berkat Abadi untuk menggaet Hendra Setiawan, Markis Kido, Angga Pratama dan Rian Agung Saputro (Kompas,16 Januari, hal.29).
Selain itu, Berkat Abadi juga meminang tandem Rian Saputra yang berada di bawah payung Klub Tangkas yakni Markus Fernaldi Gideon. Kehadiran Rian dan Marcus saja sudah memberikan harapan di nomor ganda, mengingat keduanya merupakan ganda terbaik tanah air yang berada di urutan kedua dunia.
Di nomor tunggal, mereka akan mengandalkan dua pemain senior Indonesia yakni Tommy Sugiarto dan Sony Dwi Kuncoro plus Tanongsak Saesomboonsuk (Thailand) dan Kenichi Tago (Jepang). Tak hanya itu, sektor ganda pun akan diperkuat Tan Boon Heong (Malaysia) serta Yoo Yeon-seong (Korea Selatan).
Meski kemungkinan bongkar pasang berpeluang terjadi, dan penampilan para legiun asing dibatasi maksimal di dua partai di setiap pertandingan kehadiran tim asal Kalimantan ini tidak bisa dipandang remeh.
Kehadiran Berkat Abadi sekaligus menandai era kebangkitan tim-tim dari luar Pulau Jawa. Walau bersifat karbitan, setidaknya hadirnya tim ini memberikan isyarat bahwa daerah-daerah lain memilii antusiasme dan hasrat yang sama untuk mengembangkan olahraga tepok bulu ini.
Patut diakui perkembangan bulu tangkis sebagai olahraga profesional selain di Pulau Jawa terbilang lambat, untuk mengatakan jauh tertinggal di banding Pulau Jawa. Daerah-daerah di luar Jawa menikmati olahraga ini lebih sebagai hiburan, dan rekreasi.
Bisa dihitung dengan jari klub-klub bulu tangkis di luar Jawa, belum lagi yang dikelola secara profesional. Berkat Abadi adalah salah satu klub yang mulai giat mencetak bibit-bibit muda. Dan akhir-akhir ini para pemain muda mereka mulai bersaing dengan produk dari klub-klub besar. Hal ini bisa dilihat pada perhelatan SIRNAS MILO School Competition kategori perorangan dan kelompok usia U-13 dan U-15 yang dihelat di GOR Hasanuddin HM Banjarmasin pada Oktober tahun lalu. Para pemain muda Berkat Abadi sanggup bertahan hingga babak 16 besar, bersaing dengan klub-klub besar seperti Exist Jakarta, Jaya Raya Jakarta dan Djarum Kudus.
Tampilnya Berkat Abadi di Djarum Superliga nanti semoga bisa memantik tim-tim lain di luar Pulau Jawa untuk giat mengembangkan cabang olahraga yang telah membanggakan Merah Putih di tingkat dunia ini dan menarik PBSI untuk lebih memalingkan perhatian ke daerah-daerah. Bahwa di luar Jawa ada Berkat Abadi, sang fajar baru bagi kawan-kawan di sekitar.
Selamat datang Berkat Abadi!