Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Southgate, Gembala Penyelamat The Three Lions?

17 November 2016   13:32 Diperbarui: 18 November 2016   11:58 427
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gareth Southgate/bbc.com

Dari desas-desus yang berkembang belakangan, langkah Southgate menuju kursi utama tim senior semakin dekat. Pengumuman resmi dari pihak FA dalam 24 jam ke depan, tak akan melenceng.

Mantan senior eksekutif FA yang memberi jalan bagi Southgate menjadi manajer timnas U-21, Adrian Bevington menyebutnya layak. Lebih dari itu, sosok yang masuk tim panel seleksi pelatih timnas itu, mengaku sekarang pun waktu yang tepat bagi Southgate untuk bertugas di timnas senior.

"Saya pikir dia cocok dengan pasang dan surut, irama sepak bola internasional," tandasnya dalam salah satu program BBC Radio 4.

Lebih dari itu sentuhan Southgate dinilai sudah memberi perubahan. Ada perubahan taktik dalam tim, meski tidak kurang suara monor mengiringi kiprah Southgate selama ini terutama kecolongan saat menghadapi La Furia Roja.

Perubahan tersebut tak lepas dari keputusan berani untuk menepikan Wayne Rooney, salah satu pemain senior yang hampir tak pernah menyentuh bangku cadangan di masa-masa kepelatihan sebelumnya.

Sebaliknya dengan pengamatan yang jeli pula, ia mulai memberi ruang bagi para pemain berbakat seperti John Stones, Eric Dier, Dele Alli, Raheem Sterling dan Marcus Rashford.Tak lupa memberikan suntikan pengembali kesadaran kepada para pemain seperti Adam Lallana dan Jordan Henderson yang kini berperan penting di lini tengah tim, pun Jamie Vardy dan Theo Walcott di lini depan.

Namun bila saja nanti ditunjuk sebagai pelatih pekerjaan rumah Southgate yang sesungguhnya baru dimulai. Hasil imbang atas Spanyol yang melengkapi rekor positif tak terkalahkan, tidak bisa dijadikan patokan untuk kesuksesan di masa depan. Toh Inggris pernah membungkam Jerman 3-2 di Berlin pada Maret lalu yang membuat publik menjadikan armada Hodgson sebagai favorit di Euro 2016. Namun saat momen pembuktian itu tiba, ekpektasi itu bertolak belakang. Alih-alih juara, Tim Tiga Singa justru dibungkam tim kejutan Islandia di babak 16 besar dan Hodgson pun harus menebusnya dengan pengunduran diri.

Bila nantinya mendapat kepercayaan penuh, beban mengembalikan kejayaan yang telah lama hilang akan semakin besar. Bila tidak mampu menjadi seperti tim Terry Venables di Euro 1996, setidaknya bisa lebih baik dari Sven-Goran Eriksson, Fabio Capello dan Roy Hodgson yang terbukti tidak bisa berbuat apa-apa.

"Ada banyak potensi (di tim). Tapi ada jalan panjang yang harus dilalui sebelum kami dapat mencapai posisi sebagai tim top,"aku Southgate.

Kita tunggu saja sampai statusnya ditetapkan, apakah jadi gembala penyelamat atau sekadar pengisi kekosongan belaka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun