Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Peta Ganda Putra Indonesia Setelah Mundurnya Hendra Setiawan

16 November 2016   18:45 Diperbarui: 17 November 2016   11:59 964
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seperti sudah bisa ditebak, masa depan Hendra Setiawan di dunia bulu tangkis tak bakal berlangsung lama. Setidaknya sebagai pemain Pelatnas PBSI dengan tuntutan dan tanggung jawab besar ketimbang sebagai pemain profesional. Sejak 1 Desember nanti pemain 32 tahun itu resmi mundur dari Pelatnas.

Dikutip dari badmintonindonesia.org, pria kalem itu mengaku bahwa sudah saatnya meninggalkan Pelatnas dan mengambil jalannya sendiri. Setelah tidak lagi menjadi bagian dari pemain tim nasional, pria kelahiran 25 Agustus itu masih akan tetap bergaul dengan dunia yang telah membesarkan namanya. Ia berencana menjadi pemain profesional.

“Kemungkinan main profesional, tapi belum tau pasti ke depannya seperti apa. Mungkin nanti dipikirkan setelah Hong Kong Open. Pengennya masih main di superseries dan lainnya,” beber Hendra yang kini berpasangan dengan pemain muda Berry Anggriawan di dua turnamen terakhir yakni di China Open Super Series Premier yang tengah berlangsung dan Hong Kong Open.

Terkait siapa partner berikutnya, Hendra pun belum bisa memastikan. Saat ini ia masih mempertimbangkan berbagai kemungkinan termasuk berpartner dengan pemain dari luar.

“Untuk pasangan berikutnya, saya masih mau lihat dulu. Ada beberapa kandidat pemain yang bisa menjadi partner saya dan juga ada kemungkinan saya berpartner dengan pemain luar,” lanjutnya.

Mundurnya Hendra dari Pelatnas tentu meninggalkan banyak kesan. Sebagai pemain paling senior dan berpengalaman saat ini, ia telah dianggap sebagai sosok panutan bahkan “guru” oleh para pemain muda. Prestasinya telah mengular panjang. Bahkan menjadi pemain dengan prestasi komplet. Tiga gelar juara dunia, dua kali juara Asian Games, hingga medali emas Olimpiade 2008 saat berpasangan dengan Markis Kido, adalah beberapa dari banyak gelar yang telah disabet termasuk saat bertandem dengan Mohammad Ahsan.

Demikian pun kepribadiannya yang tenang dan layak menjadi panutan. Tak lagi ada nama Hendra di Pelatnas akan memunculkan rasa kehilangan baik bagi bulu tangkis Indonesia maupun para pemain muda. Sebelum bercerai dari Ahsan, keduanya adalah harapan utama di sektor ganda putra dan hingga kini belum ada pengganti sepadan.

Di sisi lain, keputusan Hendra itu tidak lahir secara gegabah. Ia mengaku sudah mempertimbangkan matang-matang dengan mendengar suara dari keluarga, pelatih, termasuk pula mantan tandemnya Ahsan yang dua kali juara All England, Asian Games, dan dua kali Juara Dunia.

Di balik keputusan matang itu, Hendra dengan sendirinya membuka jalan bagi para pemain muda untuk mengambil panggung. Sepertinya sudah waktunya bagi para penerus untuk keluar dari sarang ketergantungan pada Hendra/Ahsan dan berani unjuk gigi.

Pertanyaan kini, sudah siapkah para pemain muda mengambil tanggung jawab dan kepercayaan itu? Menurut hemat saya, dari segi kualitas tentu masih jauh dari kata siap. Tetapi dari segi potensi bukanlah hal mustahil.

Saat ini setidaknya ada dua pasangan muda yang menonjol. Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo serta Angga Pratama/Ricky Karanda Suwardi. Dua pasangan ini memiliki prospek yang baik dan saat ini berada di lingkaran delapan besar dunia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun