Muhammad Rian Ardianto/Fajar Alfian baru saja mencuri panggung Taiwan Masters 2016. Berstatus pasangan non unggulan, ganda putra berperingkat 41 dunia mampu melejit hingga ke partai final dan keluar sebagai juara. Tak tanggung-tanggung di partai pamungkas, keduanya menundukkan unggulan teratas sekaligus harapan satu-satunya tuan rumah, Chen Hung Ling/Wang Chi-Lin.
Laga yang dihelat di Hsing Chuang Gymnasium, Minggu (16/10) ini berlangsung selama 57 menit dengan skor akhir untuk Rian/Fajar 11-6, 11-6, 11-13, 9-11, 12-10. Kemenangan ini sekaligus menjaga muka Indonesia di turnamen level grand prix tersebut. Sempat meloloskan dua wakil di semi final, akhirnya hanya Rian/Fajar yang tembus final, setelah ganda campuran Riky Widianto/Gloria Emanuelle Widjaja keok di tangan wakil Hong Kong, Tang Chun Man/Tse Ying Suet, 11-5, 7-11, 11-8, 11-6.
Prestasi Rian/Fajar membuka mata dunia bulu tangkis tanah air bahwa keduanya pantas diperhitungkan sebagai ganda masa depan. Setelah berakhirnya era Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, Indonesia sedang mencari pengganti. Dan saat ini beberapa pasangan sudah mencuat ke permukaan seperti Angga Pratama/Ricky Karanda Suwardi, Rian Agung Saputro/Berry Angriawan, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon serta Wahyu Nayaka Arya Pankaryanira.
Menegangkan
Siapa bilang sistem perhitungan poin yang baru bakal berlangsung cepat? Meski perolehan poin berakhir di angka 11, atau selisih dua poin di atas itu, durasi pertandingan dalam format 5 x 11 ini terbukti cukup memakan waktu. Selain itu, garis akhir yang dekat, dibandingkan dengan format sebelumnya yakni 3 x 21, membuat atmosfer dan tensi pertandingan meninggi.
Hal tersebut terlihat jelas dalam pertandingan final antara Rian/Fajar dan Chen/Wang. Menyaksikan pertandingan melalui layanan video streaming (maklum tak disiarkan secara langsung oleh stasiun televisi besar di tanah air) sudah lebih dari cukup melihat sepak terjang para finalis. Jaringan internet yang kerap bermasalah membuat saya kadang harus menahan nafas dan sesekali terpaksa mendekatkan pandangan ke layar laptop agar tak kehilangan momentum.
Kedua pasangan bermain sangat atraktif sejak awal. Jual beli serangan, adu drive, hingga tipuan-tipuan kerap mereka peragakan. Tak ketinggalan unjuk kekuatan bertahan terlihat saat lawan bersemangat menggebuk.
Rian/Fajar lebih dulu kehilangan tiga poin awal. Semangat keduanya benar-benar membara dan tanpa ampun terus melancarkan smes-smes keras. Hasilnya pasangan yang baru saja menjuarai Wali Kota Surabaya Cup International Series 2016 mampu menyamakan kedudukan.
Patut diakui pasangan tuan rumah bermain sangat rapat. Pertahanan pasangan rangking 17 dunia ini sangat rapat dan membuat Rian/Fajar sulit menembus. Silih berganti melakukan serangan tak menggoyahkan pertahanan Cheng/Wang. Bahkan kadang membuat Rian/Fajar seperti kehilangan akal untuk membongkar pertahanan wakil tuan rumah.
Strategi bermain cepat yang diperagakan Rian/Fajar cukup jitu. Bola-bola cepat yang bergerak tipis di atas net menjadi keunggulan keduanya. Cheng/Wang kerap terpancing dengan permainan tersebut dan justru menjadi bumerang bagi mereka. Hasilnya Cheng/Wang semakin tertinggal hingga berjarak tiga poin dalam kedudukan 6-3. Cheng/Wang sempat mencuri satu poin, sebelum Rian/Fajar melaju dalam kedudukan 8-4, hingga menuntaskan set pertama dalam kedudukan 11-6. Tiga poin terakhir diperoleh berkat usaha pantang menyerah Rian/Fajar menggempur Cheng/Wang.
Seperti di set pertama, Rian/Fajar lebih dulu tertinggal di set kedua. Setelah membuat skor identik 2-2, keduanya balik menyusul menjadi 5-2. Memperagakan permainan cepat membuat Cheng/Wang kerepotan. Beberapa kali pengembalian bola mereka tersangkut di net. Sempat kehilangan satu poin, wakil Merah Putih mampu menyapu empat poin secara beruntun hingga menyentuh game poin. Wakil tuan rumah mampu mencuri dua poin sebelum Rian/Fajar menutup set kedua.
Satu set lagi Rian/Fajar bakal mengakhiri pertandingan. Namun ekspektasi tersebut tak semudah membalikkan telapak tangan. Di lapangan pertandingan, wakil Taiwan itu mampu bangkit. Seperti belajar dari dua set sebelumnya, Cheng/Wang memilih lebih banyak menyerang. Kedua pasangan sempat berada dalam skor identik, 2-2. Namun wakil tuan rumah berhasil menyusul dan terus menjaga jarak.