Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Rio Haryanto Berburu Fulus agar Mulus ke F1 2017

6 Oktober 2016   12:32 Diperbarui: 6 Oktober 2016   16:58 1974
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rio Haryanto/Kompas.com

Pertanyaan pun mencuat, bagaimana dengan posisi Rio? Kepada tim mana pebalap kelahiran Solo, Jawa Tengah itu akan mengikat diri? Pertanyaan ini belum bisa dijawab secara pasti dan tuntas. Satu hal yang pasti Rio belum kehilangan semangat untuk membalap, terutama sebagai pebalap utama.

Seperti diberitakan oleh sejumlah media di tanah air, pihak Rio belum buka mulut terkait tim mana yang akan dibela. Hal penting dan mendesak yang tengah dilakukan adalah mencari sponsor. Beberapa pihak, termasuk dari beberapa negara seperti Thailand dan Jepang sudah mengutarakan ketertarikan untuk menyokong Rio.

Pengalaman musim lalu adalah contoh kasat mata dan tak terbantahkan betapa pentingnya fulus agar mulus melaju di ajang berbiaya mahal itu. Bila kebutuhan finansial tercukupi maka jalan Rio kembali ke panggung utama terbuka lebar. Komposisi tim-tim untuk musim depan yang belum utuh di atas adalah peluang besar bagi Rio. 

Masih banyak kursi tersedia yang bisa diambil Rio. Ditambah lagi persaingan di tubuh Manor sendiri semakin berkurang setelah Alexander Rossi mengisyaratkan pulang kampung dan kembali ke dunia yang lebih membuatnya berkibar yakni balapan Indy Car.

Selain itu, 12 kali melaju sebagai pebalap utama dengan posisi terbaik di urutan ke-15 sudah cukup memberikan banyak pengalaman teknis dan mental. Begitupun berstatus sebagai pebalap cadangan. Tidak sedikit manfaat yang bisa dipetik sebagai 'reserve driver'. Selain siap tampil sebagai pengganti bila salah satu pebalap utama tidak dapat bertanding atau melanjutkan balapan, seorang pebalap cadangan tetap berkesempatan untuk tes kemudi dan latihan pada sesi latihan.

'Reserve driver' pun mendapat akses untuk mengikuti rapat teknis dan mempelajari sirkuit. Meski kerap dianggap remeh, posisi ini sebetulnya penting. Seorang pebalap cadangan bisa memanfaatkan kesempatan untuk menganalisis setiap sirkuit dan mempelajarai kelemahan para pebalap utama sehingga termotivasi untuk menjadi lebih baik. Meski tak bisa dipungkiri pengalaman terjun langsung beradu di lintasan penting untuk mengasah skill dan mental bertanding, menjadi pebalap cadangan pun tetap berfaedah untuk menimba hal-hal lain yang kadang luput dari perhatian.

Sejarah mencatat banyak pebalap cadangan yang kemudian melesat menjadi pebalap utama. Ocon sebelumnya adalah pebalap cadangan Renault. Pascal pun demikian, sebagai pebalap cadangan Mercedes. Selain itu ada Fernando Alonso, David Coulthard, dan Bruno Senna yang pernah merasakan pengalaman sebagai pebalap cadangan.

Akhirnya pengalaman dan skill saja tidak cukup. Fulus adalah variabel penentu. Tak ada uang maka tak ada kursi. Tidak ada makan siang gratis bagi pay driver seperti Rio bila masih ingin mendapat kursi pebalap utama. Sekali lagi, ada fulus maka semuanya akan mulus. Apakah jalan Rio menuju 2017 akan berjalan mulus? Semoga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun