Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Mewaspadai Jebakan “Sofa dan Kentang”

3 Agustus 2016   09:22 Diperbarui: 13 Agustus 2016   22:03 773
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Sejak TK sampai kuliah kita tidak pernah diajarkan bagaimana cara menabung dengan baik dan asuransi," ungkap Direktur Industri Keuangan Non-Bank (IKNB) Syariah Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Mochamad Muchlasin seperti dilansir smartschools.id, Kamis (28/01/2016).

Gambar dari www.bumiputera.com.
Gambar dari www.bumiputera.com.
Keempat,Mitra Sehat, untuk perlindungan terhadap penyakit dan pembiayaan kala sakit. Selain itu, masih ada produk lainnya baik bersifat perorangan, kumpulan, perorangan syariah maupun kumpulan syariah (selengkapnya bisa lihat di sini).

Dengan sedikit latar belakang dan penjelasan di atas, maka AJB Bumiputera 1912 menjadi pilihan strategis bagi orang tua untuk memberikan proteksi yang nyaman serta investasi bagi masa depan generasi penerus. Peta jalan yang sudah disiapkan orang tua membantu generasi muda untuk secara sadar terlibat dalam pembangunan bangsa dengan memperkuat sendi kesehatan dan pendidikan. 

Dilansir www.cekaja.com, data Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) pada 2014, tercatat bahwa dari 240 juta penduduk Indonesia, baru 43,7 juta orang yang memiliki asuransi. Bahkan dari hasil Survei Nasional Literasi Keuangan Indonesia yang dilakukan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) baru 17,84 persen penduduk Indonesia yang tahu tentang produk asuransi dan memanfaatkannya.  

Data tersebut menyiratkan keprihatinan sekaligus peluang bagi AJB untuk meluaskan “pasar” dan medan pengabdian terutama kaum muda yang belum tersentuh maksimal sebagai pengisi ruang terbesar demografi Indonesia. Terlepas dari pola pendekatan yang selama ini digunakan, mempelajari pola kehidupan mereka di tengah riak zaman yang terus bergelora adalah hal penting.

Demi menjangkau kaum muda lebih luas, ada baiknya bila AJB melakukan strategi jemput bola.  Dengan cara,  antara lain, menarik kaum muda melalui sosialisasi dan penyadaran berbasis teknologi digital (agar gawai yang terus diproduksi dan tak pernah bisa dibendung lebih berfaedah) dengan memanfaatkan beragam platform sosial media dan kemasan olahraga dan hiburan, serta melakukan inovasi demi mempermudah proses administrasi (ingat kaum muda tidak suka yang ribet) di antaranya menerapkan e-polis (polis digital?) dan layanan mudah dan praktis secara on line.

Diharapkan dengan cara-cara tersebut semakin banyak kaum muda yang terjaring bahkan lebih dini sebelum masuk atau masuk lebih dalam, dalam bujuk rayu maut “sofa dan kentang”. Sebaliknya, memandang penting berinvestasi di “rumah” asli yang sudah terbukti tahan zaman. Semoga.

N.B:

Beberapa pilihan bila ingin bergabung atau mendapatkan informasi lebih jauh tentang AJB Bumiputera 1912:

#Berkunjung ke website resmi www.bumiputera.com

#Hotline Halo Bumiputera 08001881912

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun