Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Mampukah Jonatan Christie Menjegal Super Dan?

1 Juni 2016   21:53 Diperbarui: 1 Juni 2016   21:58 223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah Anthony Sinisuka Ginting gagal ‘balas dendam’ pada pemain senior Denmark Jan O Jorgensen di babak pertama BCA Indonesia Open Super Series Premier, Rabu (01/06/15), muncul pertanyaan kurang lebih demikian: apakah kompatriotnya Jonathan Christie mampu mengukir sejarah berbeda?

Anthony maupun Jonathan, juga Ihsan Maulana Mustafar, merupakan pemain muda Indonesia. Mereka sudah mulai mendapat jam terbang internasional. Terakhir dipercaya memperkuat tim Thomas Indonesia di putaran final di Kunshan, Tiongkok. Ketiganya pun digadang-gadang sebagai generasi emas untuk mengembalikan kejayaan bulu tangkis Tanah Air.

Selain bakat dan potensi yang mulai terlihat, mereka pun memiliki tekad yang kuat. Setelah kalah di putaran final Piala Thomas lalu, mereka seakan menyimpan hasrat dan target tersendiri.

Anthony secara tidak langsung menyimpan ‘dendam’ pada Jorgensen. Kala itu, turun sebagai tunggal kedua, Anthony tak berkutik di tangan Jorgensen.

Harapan tersirat tersebut seakan mendapat restu. Drawing Indonesia Open akhirnya mempertemukan mereka. Namun, pengalaman Jorgensen masih di atas pemain 19 tahun itu.  Walau secara kualitas pemain asal Cimahi itu mampu menandingi pemain 28 tahun itu.

Dalam laga itu, Jorgensen memperlihatkan keunggulannya yang masih harus diasah Anthony seperti ketenangan, kesabaran, akurasi dan finishing.Sempat memimpin di dua game, dan bisa kejar-mengejar angka, Anthony pun harus menyerah 20-22, 23-25.

Finishing saya kurang bagus, terutama di saat kritis. Saya kurang tenang, kurang sabar dan terburu-buru, ini menjadi bumerang buat saya,” aku Anthony.

Walau kalau menurut Jorgensen Anthony telah mengalami perkembangan.  “Anthony sekarang tampil lebih rileks, berbeda dengan di Piala Thomas, dia sepertinya bermain di bawah tekanan. Walaupun saat itu saya masih bergelut dengan cedera pangkal paha, namun Anthony masih belum bisa mengatasi.”

Anthony Ginting usai menghadapi Jorgensen/badmintonindonesia.org
Anthony Ginting usai menghadapi Jorgensen/badmintonindonesia.org
Berbeda nasib dengan Anthony, Jonatan sukses melewati hadangan pertama di Istora Senayan, Jakarta siang tadi. Bertemu wakil Taiwan, Hsu Jen Hao pemain yang karib disapa Jojo itu menang dua game langsung, 21-12, 21-19.

Kedua pemain bukan baru pertama bertemu. Tercatat ini merupakan pertemuan ketiga setelah sebelumnya di Piala Sudirman 2015 dan India Open awal tahun ini. Hasilnya, Jo sukses mempertahankan tren positif. Tak pernah sekalipun pemain 18 tahun itu kalah.

Melihat penampilan dan statistik Jo pada laga tersebut, terlihat jelas perubahan signifikan yang kini dicapainya. Bila di dua pertemuan sebelumnya, Jo menang setelah berjuang susah payah tiga set, kali ini tunggal rangking 19 dunia itu hanya butuh 48 menit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun