Kejuaraan Badminton Asia 2016
Sektor ganda campuran mengirimkan para wakilnya secara lengkap ke babak kedua Kejuaraan Badminton Asia 2016. Tampil di Wuhan Sports Center Gymnasium, Tiongkok empat wakil ganda campuran berhasil melewati hadangan lawan-lawannya.
Langkah sangat mudah dibuka oleh andalan Indonesia Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir. Pasangan yang karib disapa Owi/Butet ini megantongi tiket babak kedua tanpa mengeluarkan keringat setelah mendapat bye,seperti unggulan teratas Zhang Nan/Zhao Yunlei.
Namun, lawan berah menghadang Owi/Butet di babak kedua. Pasangan Tiongkok Xu Chen/Ma Jin akan menguji kesiapan Owi/Butet setelah menang mudah atas wakil Kazakstan, Artur Niyazov/Veronika Sorokina.
Head to headkedua pasangan masih digenggam Xu/Ma. Owi/Butet baru menang 8 kali dari 18 pertemuan. Namun keduanya mendapat modal bagus dari kemenangan di dua pertemuan terakhir masing-masing di Kejuaraan Badminton Asia 2015 dan Prancis Open 2014.
“Babak pertama kami dapat bye, sebenarnya ada untung dan ruginya. Karena kami jadi nggak bisa coba lapangan, sementara di babak dua sudah ketemu Xu Chen/Ma Jin. Walaupun terakhir bertemu kami menang, performa mereka di dua turnamen belakangan bisa dibilang cukup bagus. Jadi kami dari awal sudah harus siap. Biasanya kan kami masih suka coba lapangan, coba shuttlecock, coba angin. Tapi nanti dari awal kami sudah harus langsung siap,” ungkap Liliyana dikutip dari badmintonindonesia.org.
Berbeda dengan Owi/Butet, tiga ganda campuran lainnya harus berjuang demi tiket babak kedua. Juara All England 2016, Praveen Jordan/Debby Susanto menang mudah atas wakil Hong Kong, Chan Alan Yun Lung/Tse Ying Suet, 21-9 dan 21-14.
Di atas kertas Praveen/Debby jelas lebih diunggulkan. Tiga pertemuan selalu dimenangkan Praveen/Debby.
“Kalau dari segi permainan lawan kami bisa dibilang nggak ada masalah. Hanya tadi beberapa kali masih kagok sama lampunya, yang cukup terang. Tapi kesini-sini udah bisa menyesuaikan, menikmati permainan aja, biar keluar semuanya,” ungkap Debby.
Seperti Owi/Butet, di babak kedua, Praveen/Debby harus bekerja keras. Lawan yang dihadapi adalah pasangan Korea Selatan, Kim Gi Jung/Shin Seung Chan.
Sejauh ini kedua pasangan baru bertemu satu kali di India Open Grand Prix Gold 2016 lalu. Saat itu Praveen/Debby menang 21-18 dan 21-14.
Pasangan ketiga, Edi Subaktiar/Gloria Emanuelle Widjaja ke putaran kedua setelah melibas wakil Yordania, Mohd Naser Mansour Nayef/Mazahreh Leina Fehmi. Edi/Gloria hanya butuh 20 menit untuk meraih kemenangan 21-14 dan 21-9.
Di babak dua, Edi/Gloria akan menantang wakil Korea, Ko Sung Hyun/Kim Ha Na, Korea. Rekor kurang baik dikatongi Edi/Gloria saat bertemu Ko/Kim dalam empat pertemuan. Terakhir di Singapore Open 2016 lalu, Edi/Gloria kalah 18-21 dan 15-21.
“Kami mau main maksimal dan mati-matian, yang penting kami percaya sama diri kami sendiri,” ungkap Edi.
Kemenangan Ronald Alexander/Melati Daeva Oktavianti melengkapi empat wakil ganda campuran ke babak dua.
Ronald/Melati menang atas utusan Hong Kong, Law Cheuk Him/Yuen Sin Ying. Dalam 32 menit, pasangan Indonesia ini menang 21-18 dan 22-20.
Selanjutnya di babak dua, Ronald/Melati berjumpa wakil Korea lainnya, Shin Baek Cheol/Chae Yoo Jung.
Mereka pernah sekali ketemu di Chinese Taipei Open 2015. Saat itu, Ronald/Melati kalah 18-21 dan 10-21.
“Sebelumnya udah pernah ketemu dan kalah. Jadi kami besok mau main enjoy aja, dinikmati. Karena mereka kan juga masih di atas kami. Mereka mainnya safe banget dan matang, kami harus mewaspadai itu,” tandas Melati.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H