Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Apa Kabar Donasi untuk Rio Haryanto?

23 April 2016   14:37 Diperbarui: 23 April 2016   19:14 692
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pertama, kita belum bisa memastikan bahwa donasi untuk Rio sudah diketahui publik luas. Pola SMS berbayar di dunia televisi terkesan ampuh mengingat pola promosinya menggunakan media yang sangat digandrungi mayoritas masyarakat kita. Jarang, bahkan bisa dihitung dengan jari, rumah tangga dengan kemampuan ekonomi yang baik, tak memiliki televisi.

Selain itu, komersialisasi SMS dalam bisnis hiburan menyangkut acara dengan ‘rating’ yang tinggi. Program acara tersebut dikemas secara baik sehingga mampu menarik perhatian dan membius audience.

Walau namanya tercatat di ajang bergengsi F1, Rio Haryanto tetaplah ‘orang baru’ di ruang kesadaran masyarakat. Belum lagi popularitas F1, tak setinggi sepak bola atau bulu tangkis.

Karena itu, apa yang disampaikan juru bicara Kemenpora, Gatot S.Dewabroto saat peluncuran program SMS untuk Rio menjadi penting. Publikasi dan publikasi. Selain melalui media arus utama, juga jejaring komunikasi lainnya, terutama menyentuh masyarakat perkotaan yang cukup ‘dekat’ dengan olahraga jet darat itu. Sudahkan publikasi seperti itu dilakukan?

Kedua, urusan tidak sampai di situ. Publikasi dan promosi akan bertepuk sebelah tangan bila masyarakat luas tak memiliki akses yang pas untuk menyalurkan donasi itu. Apakah saat ini masih ada yang ambil pusing dengan SMS?

Merebaknya platform komunikasi melalui WhatssApp dan BBM membuat akses untuk itu menjadi berkurang. Saat ini hampir semua pemilik handphone merupakan pelanggan operator seluler yang mengandalkan platform kekinian itu.

Sebagaimana dicontohkan Gatot, bila dahulu, donasi untuk korban bencana alam bisa menyentuh angka miliaran dalam hitungan hari, maka saat ini situasi sudah berbeda. Sekali lagi, pola pelanggan operator seluler sudah berbeda.

Tentu, masih banyak alasan lain yang membuat program tersebut berjalan lambat. Belum lagi soal tingkat keterjangkauan terhadap lima operator tersebut, terutama yang berada di luar negeri.

Terlepas dari aneka aral tersebut, sejatinya, program yang dijalankan ini bersifat sukarela dan bukan menjadi tumpuan utama, sehingga berapa pun besarnya tetap patut disyukuri. Selain melalui rekening dan SMS untuk Rio, masih ada program kreatif lainnya yang bisa ditempuh seperti yang telah dijalankan oleh komunitas pendukung Rio.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun