[caption caption="Hendra/Ahsan (badmintonindonesia.org)"][/caption]Indonesia akhirnya hanya menempatkan empat wakil di babak perempat final Malaysia Open Super Series Premier 2016. Selain sektor tunggal putri, sektor lain masing-masing menempatkan satu wakil di delapan besar turnamen berhadiah total 550.000 USD itu.
Jonatan Christie menjadi wakil di tunggal putra setelah menyudahi langkah wakil Hong Hongkong Hu Yun dengan skor 21-13 dan 21-11. Performa pebulutangkis 18 tahun ini makin mantap setelah sebelumnya menyingkirkan unggulan tujuh asal Taiwan Chou Tien Chen di babak pertama.
Di babak perempatfinal Jo akan menantang wakil Inggris Rajiv Ouseph yang melangkah mudah tanpa berkeringat menyusul mundurnya unggulan tiga dari Jepang, Kento Momota.
Peluang Jo untuk menggenggam tiket semifinal terbuka lebar. Bila terus bermain konsisten, bukan tidak mungkin kemenangan atas pemain rangking 21 dunia itu bisa tercapai.
Di sektor ganda campuran, giliran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir yang berkibar ketimbang juara All England 2016, Praveen Jordan/Debby Susanto. Praveen/Debby disingkirkan wakil Singapura Danny Bawa Chrisnanta/Yu Yan Vanessa Neo dua game langsung 19-21 dan 14-21.
Tontowi/Liliyana yang karib disapa Owi/Butet melangkah ke babak perempatfinal setelah menang mudah atas wakil Jerman Michael Fucsh/Birgit Michels, 21-10 dan 21-15.
Namun, tantangan berat sudah menanti Owi/Butet di babak berikutnya. Betapa tidak, duet pasangan suami istri asal Inggris Chris Adcock/Gabrielle Adcock siap kembali menghadang seperti di dua pertemuan terakhir.
Secara keseluruhan rekor pertemuan kedua pasangan masih dipegang Owi/Butet dengan skor 7-4. Namun tak bisa dipungkiri dua pertemuan terakhir justru dimenangkan duet Adcock, masing-masing di BWF World Super Series Finals 2015 di Dubai dan All England 2016 lalu.
“Masalah kekalahan kemarin kami tidak mau ingat-ingat lagi. Cukup diambil saja pelajarannya. Buat besok kami konsentrasi lagi, harus fokus dari awal. Yang pasti kami harus bisa main maksimal di lapangan,” ungkap Tontowi dikutip dari badmintonindonesia.org.
“Kami waspada dan mengantisipasi kejadian seperti di pertemuan terakhir. Dimana kami sudah memimpin jauh, tapi malah terkejar dan kalah. Kami nggak mau seperti itu. Di game kedua pun seharusnya kami nggak boleh kecolongan poin di akhir-akhir lagi, tapi ternyata masih. Ini harus kami hindari besok,” sambung Liliyana.
Ganda putra terbaik Tanah Air, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan terus membuka peluang mempertahankan gelar usai memenangkan ‘perang saudara’ dengan Gideon Markus Fernaldi/Kevin Sanjaya Sukamuljo. Hendra/Ahsan tanpa kesulitan meladeni permainan sang junior dengan skor akhir 21-14 dan 21-19.