Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Malaysia Open SSP 2016, antara Pelampiasan, Uji Konsistensi, dan Unjuk Gigi Merah Putih

5 April 2016   15:06 Diperbarui: 5 April 2016   21:14 274
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Ilustrasi dari nst.com.my"][/caption]India Open Super Series 2016 baru saja berakhir. Kini para pebulutangkis terbaik dunia siap tempur di ajang lebih bergengsi: Celcom Axiata Malaysia Open 2016. Turnamen level super series premier kedua tahun ini mulai bergulir sejak hari ini, Selasa (5/4) hingga 10 April di Malawati Stadium, Shah Alam.

Selain menyediakan prize money sebesar USD 550.000, turnamen ini dipastikan menghadirkan atmosfer persaingan yang sengit. Betapa tidak, pemain rangking 10 besar dunia dipastikan ambil bagian dan siap memburu mahkota juara.

Seperti halnya wakil-wakil unggulan Merah Putih, bagi  peserta lainnya, kejuaraan ini menjadi ajang pelampiasan setelah kegagalan di ajang super series premier pertama tahun ini, yakni All England. Ganda terbaik Indonesia, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan akan menghadapi "beban ganda" di turnamen ini. Selain harus menebus kegagalan di All England, keduanya pun memikul tanggung jawab untuk mempertahankan gelar juara, sekaligus satu-satunya yang digondol ke Tanah Air tahun lalu.

Hal yang sama dialami pula oleh ganda putri terbaik kita, Greysia Polii/Nitya Khrishinda Maheswari. Tak hanya melempem di All England, keduanya pun gagal membawa pulang gelar juara India Open yang baru saja berakhir.

Di sektor ganda campuran, tantangan pasangan kawakan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir pun tak kalah besar. Penurunan performa yang sangat drastis belakangan ini diharapkan segera menemui titik balik. Olimpiade Rio de Janeiro semakin di depan mata dan target tinggi menuntut persiapan yang matang, terutama mendapatkan kembali puncak performa.

Selain itu, pasangan yang karib disapa Owi/Butet ini pun sedang "dibuntuti" pasangan muda lainnya yang sedang meningkat. Juara All England 2016, Praveen Jordan/Debby Susanto sedang melesat naik. Demikian pun Riky Widianto/Richi Puspita Dili yang baru saja menjadi finalis India Open tahun ini.

Tak hanya itu, turnamen dengan garansi 11 ribu poin bagi sang juara menjadi medan pertunjukan bagi para pebulutangkis lainnya, terutama para pemain muda kita.

Ihsan Maulana Mustofa, Anthony Sinisuka Ginting, Jonatan Christie menjadi tumpuan Indonesia di sektor tunggal putra. Dari segi usia dan pengalaman ketiganya masih terus diasah. Dan ajang super series premier ini menjadi momentum pembelajaran bagi ketiganya.

“Untuk pemain muda di tunggal putra, Malaysia Open ini bisa menjadi kesempatan mereka untuk mengukur kemampuan dan mencari pengalaman. Bertemu dengan pemain-pemain dunia tentu bukan hal mudah, tapi mereka bisa belajar. Jadi nanti setelah pulang, mereka bisa tau, apalagi yang harus ditambah,” ungkap manajer tim Indonesia, Rexy Mainaky dikutip dari badmintonindonesia.org.

Target juara memang masih belum lepas dari sektor-sektor andalan seperti ganda putra, ganda campuran dan ganda putri. Nama-nama seperti Hendra/Ahsan, Nitya/Greysia, Owi/Butet serta Praveen/Debby tetap jadi tumpuan.

Namun kiprah Angga Pratama/Ricky Karanda Suwardi dan Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon tak bisa diremehkan. Keduanya baru saja beradu di babak final India Open 2016 dan Kevin/Marcus sukses menyabet gelar super series pertama setelah merengkuh dua gelar dalam setahun, yakni Chinese Taipei Grand Prix 2015 dan Malaysia Masters Grand Prix Gold 2016.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun