Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Praveen/Debby Harapan Terakhir Indonesia di All England 2016

12 Maret 2016   08:58 Diperbarui: 12 Maret 2016   09:55 311
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="Praveen/Debby (badmintonindonesia.org)"][/caption]

Indonesia hanya menyisakan satu wakil di semi final All Englad 2016.  Satu dari dua ganda campuran yang lolos ke delapan besar Praveen Jordan/Debby Susanto menjadi wakil semata wayang Indonesia di ajang bulutangkis tertua di dunia itu.  Berbeda dengan sang junior, ganda campuran nomor satu Indonesia, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir gagal melewati babak delapan besar.

Praveen/Debby bermain apik saat menghadapi unggulan tiga Liu Cheng/Bao Yixin. Praveen/Debby menuntaskan pertandingan menghadapi unggulan tiga itu dua set langsung 21-14 dan 23-21.

 “Dari kemarin kami kan feelnya belum dapet. Di awal game pertama juga belum enak mainnya. Tapi kemudian kami menyesuaikan kondisi dan komunikasi aja, supaya lebih percaya diri mainnya,” tandas Praveen dikutip dari badmintonindonesia.org.

Walau kurang diunggulkan, pasangan nomor delapan dunia tampil begitu percaya diri sejak awal pertandingan. Sempat unggul 6-3, Praveen/Debby berhasil disalip 9-13. Namun mental yang membaik membuat keduanya mampu mengatasi tekanan dan berhasil mengunci set pertama.

Di game kedua tekanan Praveen/Debby semakin besar. Wakil Tiongkok itu langsung tancap gas sejak awal. Namun lagi-lagi, mental dan ketenangan yang baik membuat keduanya berhasil merebut set kedua.

“Sempat ketekan di awal, mau nggak mau harus cepat merubah permainan. Kalau terus ketekan jadinya nggak enak. Jadi kami harus cepat mencari solusinya. Ambil inisiatif untuk balik menekan,” lanjut Praveen.

 “Kami banyak enjoy dengan permainan dan tidak terbeban dengan hal apapun. Karena kami kan pernah ketemu, pernah kalah dan pernah menang, jadi kami sama-sama main nothing to lose,” timpal Debby menyimpulkan..

 lepas dari unggulan tiga, Praveen/Debby akan mendapatkan lawan yang jauh lebih sulit. Unggulan satu asal Tiongkok, Zhang Nan/Zhao Yunlei menanti.

Di atas kertas Praveen/Debby kurang diunggulkan. Selain itu, Praveen/Debby belum pernah menang dalam tujuh pertemuan mereka. Namun grafik persaingan Praveen/Debby menunjukkan peningkatan, setidaknya berkaca pada tingkat perjuangan mereka saat menghadapi sang raksasa. Pada pertemuan terakhir di Hong Kong Open 2015, Praveen/Debby sempat membuat Zhang/Zhao ketar ketir dan harus bekerja keras untuk memenangkan pertandingan selama tiga set, 20-22, 21-17 dan 19-21.

“Ketemu mereka belum pernah menang, hanya hampir menang aja. Jadi kami mohon doanya supaya besok bisa menang lawan mereka,” harap Praveen.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun