[caption caption="Greysia/Nitya (badmintonindonesia.org)"][/caption]Ganda putri terbaik Indonesia, Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari masih belum menemui hambatan berarti di babak pertama German Open 2016. Tanpa menguras banyak energi, pasangan nomor dua duniaitu sukses menumbangkan pasangan non unggulan asal Amerika Serikat Eva Lee/Paula Lynn Obanana, 21-16 dan 21-5.
Pertandingan sempat berjalan ketat di awal pertandingan hingga menguras stamina wakil AS tersebut. Alhasil di game kedua mereka tak bisa berbuat apa-apa dan menyerah.
Kemenangan ini memperpanjang catatan head to head kedua pasangan. Greysia/Nitya belum pernah kalah dalam tiga pertemuan terakhir dengan Eva/Obanana. Pertemuan terakhir di Korea Open dimenangkan Greysia/Nitya dengan skor 21-11 dan 21-14.
“Pertandingan hari ini berjalan dengan baik. Kami juga nggak mau menganggap remeh lawan. Di game pertama juga sempat ketat, tapi di game kedua mereka sudah kehabisan tenaga, jadi mati-mati sendiri, karena game pertama mainnya ngoyo,” ungkap Greysia dikutip dari badmintonindonesia.org.
Selanjutnya di babak kedua, Greysia/Nitya ditantang wakil Korea Eom Hye Won/Kim Ha N. Kedua pasangan baru sekali bertemu di Japan Open 2015. Saat itu Greysia/Menang dengan skor 22-20 dan 21-15.
“Yang pasti kami harus lebih siap lagi. Karena nanti akan berhadapan dengan Korea, yang pastinya lebih kuat dari lawan hari ini. Tekniknya juga lebih safe dari pada hari ini. Jadi lebih difokusin aja di lapangan. Jangan kaya pertandingan hari ini, kami masih meraba-raba buat enakin kondisi lapangannya gimana. Kalau besok, begitu start harus langsung fokus,” papar Nitya.
Hasil positif juga ditorehkan tunggal putri Lindaweni Fanetri. Menghadapi wakil Taiwan Hsu Ya Ching, Lindaweni harus berjuang keras selama 69 menit sebelum menutup pertandingan dengan 21-15, 22-24 dan 21-16.
“Di game kedua lapangannya ada angin sedikit, jadi saya kontrolnya agak berubah. Dari sisi permainan sebenarnya tidak ada yang berubah. Tapi saya-nya yang lebih pasif. Saya kurang tenang juga, sebaliknya dia jadi lebih berani nyerang-nyerang,” ungkap Lindaweni.
Kemenangan ini memperpanjang rekor kemenangan Lidaweni atas Hsu. Tiga pertemuan sebelumnya dimenangkan Linda. Pertemuan pertama mereka di Macau Open 2009 selanjutnya di Chinese Taipei 2011 dan Macau Open 2012.
Di babak kedua, Lindaweni akan menghadapi lawan berat yakni unggulan empat asal Tiongkok, Wang Shixian yang sukses menyingkirkan utusan Jerman Olga Konon.
Kita tentu berharap Lindaweni mampu mengatasi lawannya di babak kedua. Mengingat pebulutangkis kelahiran 1980 itu menjadi harapan terbesar setelah tunggal terbaik Indonesia Maria Febe Kusumastuti dikalahkan wakil Thailand Busanan Ongbumrungphan.