“Saya hanya bisa menjawab bagi saya sendiri, jika saya bermain saya melakukan yang terbaik. Setiap pemain yang menghadapi saya tampaknya juga melakukan yang terbaik,”tandas petenis Amerika Serikat itu.
Pemilik 21 gelar Grand Slam yang, melanjutkan, “Jika itu benar terjadi, saya tidak mengetahuinya. Saya kadang berpikir ini merupakan sebuah tuduhan.”
Hal senada disampaikan petenis putra nomor satu dunia, Novak Djokovic. “Itu hanya spekulasi,”tandas petenis Serbia yang pernah mengaku menolak 110 ribu poundsterling untuk memberikan kemenangan kepada lawan di awal karirnya.
Menahun
Tampaknya laporan BBC dan BuzzFeed ini merupakan kelanjutan dari skandal yang disinyalir sudah berlangsung selama satu dekade. Sebelumnya pada tahun 2007, dalam sebuah kejuaraan di Sopot, Polandia, eks petenis Rusia Nikolai Davydenko dituduh secara sengaja memberikan kemenangan kepada lawannya Martin Vasallo Arguello dari Argentina.
[caption caption="Nikolay Davydenko gambar BBC.com"]
Setahun sebelum pertandingan itu, bandar judi di Rusia diduga telah mengatur pertandingan tersebut. Indikasinya terlihat dari pola taruhan yang bernilai jutaan dolar AS yang masuk dari akun berbasis di Rusia. Namun baik Davydenko maupun Arguello dianggap tak bersalah dan lolos dari hukuman.
Tuduhan tersebut sempat mengemuka, namun tak ada tindak lanjut berarti. Tak berapa lama, kasus tersebut terhenti tanpa hasil yang jelas.
Masalah serupa kembali berlanjut empat tahun kemudian, tahun 2011. Berbeda dengan Nikolai Davydenko, kali ini Daniel Kollerer harus menghadapi sanksi seumur hidup terlibat di dunia tenis. Pria Austria itu terbukti terlibat dalam tiga kasus manipulasi pertandingan.
Tunggu
Chris Kermode meski menepis dugaan tersebut, tampaknya juga bersikap terbuka . Ia mengaku akan akan melakukan penyelidikan terhadap informasi-informasi baru.