Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Awal (Buruk) Spalletti, Magis Zidane Berlanjut

18 Januari 2016   06:50 Diperbarui: 18 Januari 2016   08:13 535
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Zinedine 'Zizou' Zidane (gambar AFP)"][/caption]Luciano Spalletti belum lama menyusul langkah Zinedine Zidane menduduki kursi pelatih. Bila Spalletti dikenal dengan pengalamannya melatih sejumlah klub Italia dan salah satu raksasa Rusia, Zenit St.Petersburg, Zidane hanya bermodalkan kejayaan sebagai pemain dan sedikit pengalaman membesut tim muda Real Madrid, tepatnya Real Madrid Castilla.

Namun demikian keduanya telah berdiri sejajar. Sama-sama pelatih utama. Spalletti menangani mantan klubnya AS Roma. Sementara Zizou-sapaan manis Zidane menukangi klub yang pernah membesarkan dan dibesarkannya, Real Madrid. .

Meski rentang waktu duduk di posisi strategis itu terbilang dalam hitungan minggu, keduanya sudah mulai melakoni debut. Bila Zidane sudah dua kali tampil di sisi lapangan kompetisi La Liga, Spaletti baru saja melakoninya. Hasilnya?

Tak Meyakinkan

[caption caption="Luciano Spalletti (gambar Reuters)"]

[/caption]Spalletti gagal mempersembahkan kado manis dalam debutnya bersama Giallorrosi. Menjamu tim juru kunci Hellas Verona, Spalletti gagal memotivasi anak asuhnya untuk tampil konsisten. Buktinya keunggulan satu gol tak mampu dipertahankan hingga laga usai. Kecerobohan lini belakang berbuah hukuman penalti yang memaksa laga berakhir sama kuat, 1-1.

Serigala Roma memang menguasai laga. Dominasi nyaris mutlak. Namun sayang gol baru tercipta empat menit sebelum babak pertama usai. Radja Nainggolan membuat public Stadio Olimpico bersorak setelah menuntaskan umpan tumit ciamik Daniele De Rossi.

Namun keunggulan tersebut tak otomatis membuat Roma bisa dengan leluasa menambah pundi-pundi gol. Meski mendapat banyak peluang emas, namun gol yang dinanti tak jua datang.

Malah di awal babak kedua Szczesny mendapat ujian dari Arturo Ionita dan Ante Rebic.Untung saja kiper Polandia itu sukses menunjukkan bahwa dirinya tak pantas dibuang Arsenal.

Asyik menyerang, Roma kurang sigap mengantisipasi kemungkinan srangan balik. Petaka pun terjadi di menit ke-61. Kesalahan fatal Leandro Castan berbuah hukuman penalti.Menyadari ini kesempatan emas yang tak akan terulang lagi, Giampaolo Pazzini dengan segala pengalamannya sukses menggetarkan gawang tuan rumah.

Waktu setengah jam sepertinya terlalu kurang bagi tuan rumah untuk mencetak gol lagi. Dominasi mutlak tak juga berbuah gol. Dua peluang manis gagal dimanfaatkan Edin Dzeko. Gawang Gollini tetap tak terkoyak. Laga berakhir sama kuat. Verona pulang dengan satu poin meski tak cukup mendongkraknya dari posisi juru kunci. Sementara tim ibu kota tertahan satu slot di bawah zona Eropa. Dengan 32 poin, Spalletti masih harus bekerja keras mengejar tiga poin tambahan untuk menyamai poin AS Roma yang pada waktu bersamaan sukses menahan Fiorentina tak ke zona Liga Champions berbekal kemenangan dua gol tanpa balas. 

Usai laga,Spalletti sadar diri. Permainan timnya tak sebagus yang diharapkan. Dominasi penuh yang berjalan seiring dengan peluang gagal dimanfaatkan secara maksimal. Namun demikian dengan menyimpan sesal ia tetap membela diri, mengapresiasi kerja anak asuhnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun