[caption caption="Chile vs Brasil (gambar: dailymail.com)"][/caption]
Dua raksasa Amerika Selatan, Argentina dan Brasil gagal mendulang poin di partai perdana mereka di kualifikasi Piala Dunia 2018 zona Conmebol. Bertindak sebagai tuan rumah dan dihuni para pemain bintang tak cukup bagi Argentina untuk menaklukkan Ekuador. Alih-alih menuai poin, Albiceleste malah keok dua gol tanpa balas.
Brasil pun menuai hasil serupa. Selecao seakan belum bisa move on dari Copa America lalu. Bermain di negara yang sama, pasukan Carlos Dunga belum mampu mengatasi perlawanan tim tebaik Amerika Selatan tahun ini, Cile.
Faktor Messi
Kekalahan Argentina tak disangka-sangka, meski kalah-menang lazim dalam olahraga. Argentina yang tak diperkuat Lionel Messi tampak kesulitan memecah kebuntuan di babak pertama. Dominasi tak menjadi jaminan bagi pasukan Tata Martino untuk mencetak gol.
Petaka bagi tuan rumah sudah mulai terlihat sejak pertengahan babak pertama. Cedera hamstring yang dialami Sergio Aguero menyisahkan lubang yang cukup lebar di lini depan. Praktis setelah striker Manchester City itu ditarik, Angel Di Maria, Â Angel Correa dan pemain pengganti Carlos Tevez mengambil peran. Namun tampaknya ketiga pemain tersebut belum sanggup memikul tanggung jawab besar. Biglia dan Pastore pun tak secemerlang saat bersama Lazio dan Paris Saint-Germain.
Babak pertama pun berakhir dengan skor kaca mata. Di awal paruk kedua Tata Martino menarik keluar Pastore dan coba memberi kesempatan kepada Ezequiel Lavezzi.
[caption caption="Gambar: dailymail.com"]
G.Quinteros pun melakukan strategi yang sama pada Ekuador. Dua pemain digantikan dalam rentang dua menit. Alejandro Castillo masuk menggantikan Quinonez dan Jefferson Montero memberi tempat kepada Martinez.
Ternyata pergantian Quinteros lebih berhasil. Enam menit setelah Castillo merumput, gol pertama terjadi. Castillo menyambut bola sepak pojok kiriman Antonio Valencia, meneruskan ke gawang Argentina dan sanggup dituntaskan Frisco Erazo. Publik Estadio Monumental Antonio Vespucio Liberti terdiam.
Kejutan Ekuador ini menyengat Argentina. Alih-alih menyamakan kedudukan, satu menit berselang gawang Romero kembali bobol. Serangan balik cepat Valencia di sela kepungan Argentina yang tak berbuah manis mampu diselesaikan dengan sempurna oleh Felipe Caicedo.
Segala daya upaya dikerahkan Tim Tango. Namun sisa waktu benar-benar tak cukup untuk mencetak gol, apalagi meraih poin. Dari 16 tembakan ke gawang, tak satu pun berhasil. Apakah benar Argentina merindukan Messi?
Cile perkasa
Juara Copa America 2015 kembali menunjukkan keperkasaannya. Juara dunia lima kali, Brasil dibuat tak berkutik. Absennya sang bintang sekaligus kapten tim, Neymar Jr semakin menambah penderitaan Selecao.
Bermain di hadapan pendukung sendiri semakin menambah kepercayaan diri Alexis Sanchez dan kolega. Sanchez tampil baik di lini depan, ditopang pula oleh penampilan apik Arturo Vodal dan Jorge Valdivia di lini tengah. Barisan belakang Brasil yang dikawal Miranda dan David Luiz benar-benar kewalahan.
Tim Samba baru bisa keluar dari tekanan setelah lewat setengah jam pertama. Namun babak pertama berakhir tanpa gol.
Seperti Argentina yang kehilangan Aguero, nasib serupa dialami pula Brasil. Cedera David Luiz di penghujung babak pertama membuka ruang bagi tuan rumah untuk mencetak gol. Terbukti dua gol berhasil dilesatkan di babak kedua.
Gol pertama Cile dicetak oleh Eduardo Vargas di menit ke-72 memanfaatkan umpan terukur Matias Fernandez. Sanchez melengkapi kemenangan Cile di penghujung babak kedua sekaligus membuat Selecao benar-benar terpuruk.
Kemenangan ini menempatkan La Roja di peringkat pertama kualifikasi zona CONMEBOL bersama Paraguay, Kolombia dan Uruguay yang juga sama-sama mendulang poin sempurna di laga perdana.
Seperti Argentina tanpa Messi, apakah Brasil juga sama rindunya pada Neymar?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H