Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Misano Bukan Panggungmu Semata, Rossi!

12 September 2015   04:52 Diperbarui: 12 September 2015   07:26 293
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pecinta MotoGP akan kembali memalingkan perhatian ke lintasan balapan, menyaksikan aksi para rider pada putaran ke-13 musim ini yang mengambil tempat di sirkuit Misano, Italia. Ya, arena yang bernama lengkap The Misano World Circuit Marco Simocelli itu akan menjadi saksi ketangguhan para pebalap dengan tunggangan 500 cc. Siapakah yang akan berjaya?

Pulang kampung

Pemimpin klasemen sementara Valentino Rossi mendapat kans untuk naik podium sekaligus menjaga takhta klasemen. Sirkuit yang mengabadikan nama pebalap lokal Marco Simocelli yang meninggal di lintasan balap pada 2011 lalu tak ubahnya kandang bagi pebalap Movistar Yamaha ini.

Sirkuit ini terletak di dekat kota Misano Adriatico, wilayah provinsi Rimini. Rumah Rossi tak jauh dari situ, tepatnya hanya berjarak 10 km dari arena yang semula bernama circuito Internazionale Santa Monica. Bagi Rossi balapan di Misano tak ubahnya balap di kampung halaman sendiri.

Namun berlaga di hadapan sanak saudara dan keluarga tak otomatis membuat The Doctor juara. Justru ada tekanan ekstra untuk jadi juara karena ia tak mau kehilangan muka di hadapan famili. Sang pemenang tidak ditentukan oleh besarnya dukungan dan banyaknya suporter, tetapi keberhasilan menaklukkan lintasan sepanjang 4,064 km.

Pada titik ini persaingan dari pebalap-pebalap lain tak bisa diremehkan. Rossi boleh saja menjadi pemimpin klasemen dengan keunggulan 17 poin dari rekan setim Jorge Lorenzo usai mengklain podium utama dalam seri balapan yang menegangkan di atas lintasan basah di Silverstone, Inggris.

Pun Rossi bisa saja menyebut diri khatam seluk-beluk track Misano dan sukses menjadi yang terdepan musim lalu.  Namun persaingan yang telah ditunjukkan Lorenzo sejauh ini menjadi isyarat bahwa rider asal Spanyol itu patut diperhitungkan.

Lorenzo tak pernah finish lebih buruk dari posisi kedua dalam delapan seri balapan di sirkuit Misano di semua kelas. Musim lalu Lorenzo harus menyerahkan podium tertinggi kepada sang tuan rumah. Namun jika tak waspada dan kecolongan Lorenzo dan pebalap-pebalap lainnya bisa mengambil bendera kotak-kotak untuk bereuforia di halaman depan rumah kedua Yamaha ini.

Isyarat Marquez

Menarik memperhatikan performa juara dunia Marc Marquez. Pemuda asal Spanyol ini sudah empat kali jatuh dan membuatnya kini tertinggal 77 poin di belakang Rossi. Banyak pihak yang menganggap Marquez butuh keajaiban kecil untuk mempertahankan gelar.

Namun ia masih bisa menjaga nafas karena masih ada enam balapan tersisa bukan. Rider-rider lain amat mewaspadai ledakan Marquez yang begitu dahsyat, memacu Hondanya tanpa bisa terkejar. Itulah yang terlihat dalam beberapa seri  di antara  sejumlah petaka.

Misano tak hanya menjadi sasaran Marquez untuk meraih poin dan menjaga asa juara. Ia pernah merasakan kemenangan di sirkuit ini pada 2011 dan 2012, namun itu untuk kelas Moto2. Marquez tentu berhasrat ingin menaklukkan lintas an yang mulai masuk kalender MotoGP bersama San Marino pada 2007 sebagai satu dari tiga sirkuit termasuk Phillip Island dan Motegi yang belum pernah dimenangkannya di kelas utama.

 Marquez tentu belajar banyak dari kegagalan di Silverstone. Ia perlu lebih hati-hati dan taktis memacu kendaraan dalam situasi panas dan basah sekalipun. Namun dalam hati kecil tak bisa dipungkiri Marquez ingin agar nantinya Misano tak turun hujan agar ia bisa menunjukkan keperkasaannya.

Trio Italia

Rossi tak bisa menganggap bahwa Misano adalah rumahnya sendiri. Setidaknya ada tiga rider asal Italia lainnya yang siap unjuk gigi di hadapan publik sendiri.

Nama Andrea Dovizioso tak bisa diremehkan. Pebalap Ducati ini telah menunjukkan tajinya di seri balapan sebelumnya sekaligus menjadi podium pertamanya sejak terakhir kali di Sirkuit Le Mans. Menghadapi seri balapan ini, pebalap tuan rumah yang satu ini cukup percaya diri setelah menjalani sejumlah sesi latihan privat dengan timnya.

Seperti Dovizioso, Danilo Petrucci pun mencuat dalam seri sebelumnya. Mengawali balapan dari posisi 18, pebalap Octo Pramac Racing ini mampu mengatasi lawan-lawannya untuk mengklaim podium pertamanya.

[caption caption="Andrea Dovizioso (google.com)"]

[/caption]

Pengalaman di Silverstone menjadi sinyal bahwa sosok yang lahir di Terni, Italia ini siap berkompetisi.  Apalagi Misano juga dianggap Petruci sebagai kandangnya juga.

Hal yang sama juga dirasakan oleh Alex de Angelis. Pebalap dari E-Motion IodaRacing pernah merasakan podium pada 1998. Ia pun ingin mengulangi kenangan manis itu di kampung halamannya pula.

[caption caption="Alex de Angelis (google.com)"]

[/caption]

Di atas segalanya, kecakapan dan sedikit keberuntungan akan saling berpelukan untuk mengantar para rider menuju podium. Hasil sebelumnya sedikit banyak mengisyaratkan bahwa Misano bukan menjadi kandang dan panggung bagi Valentino Rossi semata...

Mudah-mudahan akan ada sajian menarik, ada aksi yang menghibur hati dan atraksi yang mengaduk-aduk emosi di Misano….

Selamat menyaksikan….

 

Sumber ilustrasi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun