a.     Keterbatasan infrastruktur dan anggaran dapat menghambat implementasi strategi pertahanan militer yang efektif di  wilayah  rentan dan luas, seperti Ring of Fire.
    b.     Tantangan dalam melakukan koordinasi antara lembaga pertahanan, keamanan, serta pemulihan bencana dalam menghadapi situasi krisis di wilayah tersebut.
    c.   Wilayah Ring of Fire rentan terhadap berbagai ancaman multidimensional, misalnya konflik antar negara, kegiatan ilegal, bencana alam, hingga terorisme yang memerlukan pendekatan pertahanan holistik dan terintegrasi.
   d.    Memiliki kompleksitas geografis yang tinggi, termasuk gunung berapi aktif, perairan yang luas, hingga pulau-pulau terpencil yang mempersulit pengawasan serta tanggapan terhadap ancaman.
   f.    Perlu menjaga kesiapan peralatan militer dan kekuatan personil dalam hal pelatihan, pemeliharaan, hingga logistik.
5. Â Â Â Â Langkah untuk Mewujudkan Strategi Pertahanan Militer
     Untuk mewujudkan potensi strategi pertahanan militer Indonesia melibatkan Komcad di Wilayah Ring of Fire, Indonesia perlu mengambil langkah-langkah konkret. Langkah-langkah menuju implementasi strategi pertahanan militer Indonesia di wilayah Ring of Fire dengan Komcad (Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat) dapat meliputi:
    a.   Analisis Resiko dan Ancaman
         Menganalisis resiko dan ancaman menjadi langkah krusial dalam merancang strategi pertahanan militer menggunakan Komcad. Wilayah Ring of Fire yang terkenal dengan aktivitas alamnya perlu diperhitungkan dalam strategi pertahanan. Penting untuk fokus pada kesiapan serta respon cepat terhadap bencana alam yang dapat mengganggu stabilitas pertahanan militer.  Kekayaan sumber daya alam juga menjadi faktor risiko, karena berpotensi mendatangkan eksploitasi ilegal oleh pihak asing yang dapat mengganggu kedaulatan negara.  Maka dari itu, strategi pertahanan militer Indonesia perlu memperhatikan perlindungan terhadap sumber daya alam yang vital, seperti pertambangan dan perikanan.  Terakhir, ancaman geopolitik dan ketegangan antar negara juga perlu dipertimbangkan dalam strategi pertahanan. Perkembangan konflik dan rivalitas antar negara mampu memicu potensi ancaman terhadap kedaulatan Indonesia.
    b.    Penguatan Koordinasi Antara Lembaga
         Potensi strategi pertahanan militer Indonesia di wilayah Ring of Fire bisa melalui langkah penguatan koordinasi antara lembaga. Perlu ada sinergi antara Kementerian Pertahanan, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), dan lembaga terkait lainnya untuk memastikan respons yang efektif terhadap bencana alam yang sering terjadi di wilayah tersebut.  Koordinasi yang kuat antarlembaga akan mempercepat penanganan darurat, pengiriman bantuan, dan pemulihan pasca-bencana, sehingga meningkatkan ketahanan militer Indonesia.  Selain itu, penguatan kerjasama antarlembaga juga dapat memperkuat pengawasan dan perlindungan terhadap sumber daya alam yang vital di wilayah Ring of Fire. Kolaborasi antara Kementerian Pertahanan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, serta lembaga terkait lainnya dapat meningkatkan pengawasan terhadap eksploitasi ilegal sumber daya alam dan memperkuat penegakan hukum untuk melindungi kedaulatan Indonesia.