Hai generasi milineal, kalian kepo ga sama kondisi ekonomi kita saat ini? Yukk dibaca.
PERTAMA, SITUASI DUNIA
Dengan situasi dunia saat ini, resiko terhadap ekspor indonesia perlu diwaspadai dikarenakan, saat ini perang di Ukraina belum juga berakhir, ketegangan Amerika dan China belum juga mereda. Tapi ada kabar baiknya, sektor keuangan dunia perlahan mulai membaik, walaupun masih dalam zona kontraksi. Hal tersebut dikarenakan inflasi global melandai, gejolak perbankan di Amerika Serikat dan Eropa juga turut mereda.
Nah di tengah situasi dunia tadi, penanaman modal negara yang berasal dari luar negeri justru meningkat taman-teman atau biasanya kita sebut FDI, meningkatnya ini berkat dari sektor industri metal dan pertambangan negara kita.
KEDUA, PENDAPATAN NEGARA
Menurut kementrian keuangan di tanggal 31 Mei kemarin Indonesia berhasil mendapatkan pendapatan sebesar 1209,3 Triliun dan surplus sebesar 204,3 Triliun dan sudah di belanjakan sebesar 1005 Triliun.
Dari pendapatan ini buat apa aja yaa? Nahh itu digunakan untuk subsidi listrik, BBM, dan gas LPG 3 Kg, kemudian penyaluran dana bos untuk siswa SD, SMP dan SMA, program harapan dan kartu sembako untuk rakyat miskin, pembayaran iuran BPJS rakyat tidak mampu, pembayaran THR dan gaji 13 ASN dan juga pembangunan atau pemeliharaan infrastruktur seperti jalan, jembatan, rel kereta api, bandara dan pelabuhan. Kinerja pendapatan negara periode ini didorong oleh aktivitas ekonomi dan harga komoditas. Seiring dengan optimalisasi belanja untuk mewujudkan proyek-proyek tadi, belanja negara mengalami pertumbuhan. Realisasi di kuartal satu ini terpantau kuat dan stabil. Jadi, dari sisi pertumbuhan ekonomi 2023 kedepannya tetap kuat dan ditopang oleh konsumsi menjelang masa liburan dan kampanye pemilu 2024.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H