Episode 2: Rintangan dan Dukungan
Setelah semangat Lila bangkit, dia mendengar kabar mengenai kompetisi desain arsitektur untuk pelajar SMA di kota. Pemenangnya akan mendapatkan beasiswa penuh untuk melanjutkan pendidikan arsitektur di universitas terkemuka. Lila merasa ini adalah kesempatan emas, tetapi keraguan mulai menghantui pikirannya. "Apakah aku cukup baik?" pikirnya.
Malam-malam berlalu, dan Lila mulai menggambar desainnya. Aria, yang melihat Lila ragu, berkata, "Jangan biarkan keraguan menghalangimu. Kamu bisa melakukannya! Mari kita bekerja sama!" Mereka berdua menghabiskan waktu berjam-jam di perpustakaan, menggali ide-ide dan merancang konsep yang menarik. Aria membantu Lila dengan riset, sementara Lila fokus pada sketsa.
Di tengah persiapan, Lila juga menghadapi tekanan dari keluarganya. Ibunya berulang kali menekankan pentingnya menikah dan tidak perlu mengejar pendidikan tinggi. "Kamu harus memikirkan masa depanmu, Lila," kata ibunya. Lila merasa terjepit antara impiannya dan harapan keluarganya.
Meskipun ada rintangan dari dalam dan luar, Lila terus berusaha. Dia menghabiskan waktu di malam hari menggambar, berlatih presentasi, dan memperbaiki desainnya. Aria selalu ada untuk memberikan semangat. “Kamu tidak sendirian, Lila. Aku akan selalu mendukungmu,” kata Aria.
Dengan tekad yang semakin kuat, Lila menyelesaikan desainnya dan mengirimkan karya tersebut ke kompetisi. Dia merasa bangga dengan usaha yang telah dilakukan bersama Aria. Meskipun ada keraguan dan tekanan, Lila tahu bahwa dia telah memberikan yang terbaik. Kini, dia hanya perlu menunggu pengumuman pemenang sambil terus berdoa dan berharap.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H