Mohon tunggu...
Charisma Daniyah
Charisma Daniyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

saya memiliki hobi menyanyi dan membaca, saya suka menulis, menonton film, dan travelling

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Siap Nikah atau Pengen Nikah?

11 Januari 2025   05:35 Diperbarui: 11 Januari 2025   05:35 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pernikahan dini, atau pernikahan yang terjadi di bawah usia yang dianggap matang secara hukum dan emosional, masih menjadi isu penting di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia. Meskipun sering kali dipengaruhi oleh faktor budaya, tradisi, atau tekanan ekonomi, pernikahan dini memiliki dampak signifikan terhadap individu yang terlibat, terutama perempuan, serta masyarakat secara keseluruhan.  

Apa Itu Pernikahan Dini?  
Pernikahan dini merujuk pada pernikahan yang dilakukan oleh seseorang yang belum mencapai usia dewasa secara hukum. Di Indonesia, menurut Undang-Undang Perkawinan No. 16 Tahun 2019, usia minimum untuk menikah adalah 19 tahun bagi laki-laki dan perempuan. Namun, dalam praktiknya, banyak anak menikah di bawah usia ini, terutama di daerah dengan tingkat pendidikan rendah dan kondisi ekonomi yang sulit.  

Penyebab Pernikahan Dini :
1. Keadaan Ekonomi yang Rendah, artinya keterbatasan ekonomi sering kali mendorong keluarga untuk menikahkan anak mereka lebih awal dengan harapan dapat mengurangi beban finansial.  

2. Pendidikan yang Rendah, artinya anak-anak yang tidak memiliki akses ke pendidikan cenderung lebih rentan terhadap pernikahan dini karena terbatasnya pengetahuan dan pilihan hidup.  

3. Tekanan Sosial dan Budaya, artinya di beberapa komunitas, pernikahan dini dianggap sebagai cara untuk menjaga kehormatan keluarga atau mengikuti tradisi tertentu.  

4. Kurangnya Kesadaran akan Dampaknya, artinya banyak keluarga tidak menyadari risiko dan dampak jangka panjang dari pernikahan dini terhadap anak mereka.  

Dampak Pernikahan Dini  :
1. Kesehatan

  • Anak perempuan yang menikah dini berisiko tinggi mengalami komplikasi kehamilan dan persalinan karena tubuh mereka belum siap secara biologis.
  • Risiko kematian ibu dan bayi lebih tinggi pada pernikahan dini.  

2. Pendidikan dan Karier

  • Pernikahan dini sering kali mengakhiri pendidikan anak, membatasi peluang mereka untuk berkembang dan berkarier di masa depan.  

3. Kesejahteraan Emosional

  • Anak yang menikah dini cenderung menghadapi tekanan emosional, konflik rumah tangga, dan kekerasan dalam rumah tangga. 

4. Kemiskinan Generasi

  • Pernikahan dini sering kali memicu siklus kemiskinan antar-generasi karena pasangan muda belum siap secara finansial dan emosional untuk membangun keluarga.  

Pernikahan dini dampaknya sangat luas, mulai dari kesehatan, pendidikan, hingga keberlanjutan ekonomi dan sosial. Oleh karena itu, diperlukan kolaborasi dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, masyarakat, dan lembaga internasional, untuk mencegah praktik ini dan memastikan anak-anak dapat menikmati masa depan yang lebih cerah. Setiap anak berhak untuk hidup, tumbuh, dan berkembang tanpa terbebani tanggung jawab yang belum seharusnya mereka pikul. Katakan tidak pada pernikahan dini, demi masa depan generasi yang lebih baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun