Grobogan (15/06/2024) - Pendidikan adalah pondasi yang kuat dalam membangun masa depan suatu bangsa. Di Indonesia, visi pendidikan yang diusung adalah mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian. Salah satu upaya penting dalam mencapai visi ini adalah melalui Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), yang saat ini menjadi salah satu fokus utama Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).
Salah satu tema yang diusung adalah kewirausahaan. Kewirausahaan tidak hanya berarti menciptakan bisnis, tetapi juga mencakup kemampuan untuk berpikir kreatif, mengambil inisiatif, dan mengatasi berbagai masalah. Untuk mewujudkan tema ini, MTs Putera Sunniyyah Selo adalah salah satu sekolah yang aktif dalam menumbuhkan jiwa kewirausahaan bagi peserta didiknya.
Dalam upaya menerapkan tema kewirausahaan, siswa kelas VII MTs Putera Sunniyyah Selo belajar membuat telur asin. Kegiatan ini didampingi oleh tim guru dan fasilitator, termasuk Bapak Drs. Supangkat selaku Kepala Madrasah dan Bapak/Ibu Wakil Kepala serta Bapak/Ibu Wali Kelas VII.
Pada kesempatan ini, Tim Fasilitator menjelaskan langkah-langkah dalam pembuatan telur asin. Bahan dasarnya terdiri dari telur bebek, bata merah yang dihaluskan, dan garam. Proses pembuatan dimulai dengan pemilihan telur bebek yang berkualitas. Selanjutnya, bata merah dihaluskan dan dicampur dengan garam secukupnya, diberi sedikit air untuk membentuk adonan yang pas.
Setelah adonan siap, telur bebek dibungkus dengan adonan ini. Selanjutnya, telur-telur ini ditempatkan dalam ember dan diamkan selama sekitar satu minggu. Proses ini memungkinkan telur meresap bumbu dengan baik, menciptakan rasa telur asin yang lezat.
Setelah satu minggu berlalu, telur-telur asin dibersihkan dan direbus selama sekitar 15 hingga 20 menit. Setelah itu, telur-telur ini ditiriskan dan didinginkan sebelum siap untuk dikemas dan dipasarkan.
"Kegiatan ini bukan hanya tentang pembuatan telur asin, tetapi juga tentang mengajarkan siswa nilai-nilai seperti kerja keras, ketelitian, dan kolaborasi. Mereka belajar tentang proses pembuatan dan mengalami bagaimana usaha keras mereka menghasilkan produk yang bermutu tinggi", ujar Bapak Drs. Supangkat sekalu Kepala Madrasah.