inong...
sebuah kata dan sebutan yang tak lajim bagi kalangan muda, bahkan dipastikan kata ini tidak memenuhi standart KBBI ( KAMUS BESAR BAHASA INDONESIA). Tapi bukan berarti saya anak zaman atau oarang ALAI yang cenderung melekat pada gaya hidup anak muda saat ini dan tidak menghargai bangsa, bahasa dan tumpah darah saya tanah air INDONESIA. mungkin sobat sebangsa setanah air bertanya apasih makna dari sebuah kata inong? dalam tulisan saya kali ini saya akan mencoba memahami dan menjawab pertanyaan dari sahabat saya.
jujur sebenarnya saya tidak cukup suci dan alot untuk menjelaskan pada sobat nusantara. yang saya pahami dengan kata inong adalah sosok yang begitu AMAZING buat hidup saya. aku ada dan kenapa aku ada hingga pada saat saya bisa menulis dalam bingkai mutiara KOMPASIANA ini adalah karna INONG. dengan INONG juga saya mengalami banyak pertanyaan dan tuntutan dalam hidup ini.
perkenalkan sobat nusantara, saya hebron e. sitanggang yang terlahir kebetulan di bumi nusantara, yang sangat terpencil dan jauh dari pengaruh modern walaupun dalam memori saya telah tertanam kata GLOBALISASI. Dan inong sering bercerita pada saya bahwa ada dunia di luar sana kalau saya tumbuh menjadi anak yang baik dan arif itulah nanti kelak pijakanku dan menjadi bagianku. cerita ini memang mampu membiusku dan menjadikan mimikku pada saat itu semakin ceriah di balik kepolosan dan tekanan hidup yang kami alami saat itu. dan pada saat waktunya tiba, saya menginjak sekolah dasar dimana mulai berkenalan dengan huruf dan angka disamping saya harus bangun subuh karena perjalanan jauh mengarungi bukit dan juga mengantarkan ternak titipan orang ke ladang rumput. saat jenuh menghinggapi inong sepulang dari ladang, sejenak inong pulang ke kastil kami yang dihiasi cahaya teplok. dan saat itu saya lagi belajar dan inong menunujukkan duit pecahan 20rb bergambar candi borobudur yang sangat megah serambi berkata kalo kamu sudah berhasil kita akan kesini liburan natal. nak kamu tau gak ini adalah warisan bangsa dan masuk pada keajaiban dunia. saya jadi tidak sabar untuk menantikan moment itu walaupun sampai saat ini saya dan inong belum jadi kesana. saya juga tidak tau ntah darimana duit yang ada ditangan inong pada saat itu dan ternyata duit itu adalah hasil pinjaman tuk membeli keperluan rumah tangga yang kebetulan tepat malam rabu karena rabu adalah pekan raya di tempatku.
sesudah saya menginjak kaki di SMP dan puji TUHAN saya lulus dari SD . INONG tetap membri motivasi yang kuat bahwa pendidikan adalah jalan satu satunya untuk mengubah garis hidup keluarga kearah yang lebih baik. sayapun diterima di sekolah negeri. tetapi saya harus berjuang lebih keras lagi untuk mengarungi pendidikan yang saya tempuh. karena hidup ini adalah perjuangan sahut INONG saya. hidup ini memang susah apalagi ini hidup lebih susah lagi. saya harus bangun jam 5 pagi untuk menyediakan sarapan, kenapa tidak inong saja yang nyiapkan?? bukan berarti inong tukang tidur. melainkan sudah kecapekan dari ladang dan memikirkan hidup keluarga kami. tepat pukul 6 pagi saya sudah harus berangkat menyusuri jalan setapak dengan kaki ayam sepatu ditangan biar ga cepat rusak. karna perjalanan saya menempuh 10km. memang ada bus pengantar sekolah tapi inong tidak punya uang untuk ongkos saya.
kemalangan pun menimpa keluarga kami. ada pilu dan luka yang sangat dalam menghempas keluarga ku. pada saat saya menginjak kaki di SMA among saya meninggalkan kami untuk selamanya TEPAT PADA 29 DESEMBER orang lain dengan sukaria menanti tahun yang baru sedangkan kami tidak. INONG berjuang sendirian menafkahi keluarga kami dimana saya 6 bersaudara dan saya adalah anak sulung dan mengemban tugas komando yang baru. inong semakin dituntut lebih kuat dan tegar untuk memperjuangkan kami anak-anaknya. dan semangat inong tak berhenti di situ inong menyuruhku test di perguruan tinggi dan saya menang di UNIVERSITAS SUMATERA UTARA itu adalah anugerah dan hasil jeritan doa inong saya.tetapi ini sebuah berkah yang harus ditekuni dengan jeripayah inong saya biar saya bisa menyelesaikan studi saya ini. dalam perjuangan inong saya sering menemui keluh kesah dan medapat cemooh dan tuduhan palsu yang memilukan. karena inong saya seorang janda yang dituduh tidak pantas jalan sendirian dan pulang malam pada hal demi memperjuankan anaknya. maklum saja masi ada pemikiran yang bersifat konvensional.
inong telah dituduh melakukan hal-hal yang asusila dan inong yang punya utang membusuk dimana mana. hal suci yang dilakukan inong untuk saya telah dinodai orang-orang dengan tipu muslihat. inong dalam kesendiriannya dalam memperjuangkan kami dirundung air mata dan jeritan hati yang penuh dengan pilu demi satu tujuan kami anaknya bisa sukses dan anak yang takut akan TUHAN dan TUNDUK PADA ORANGTUA dan MENGASIHI SESAMA, BERGUNA BAGI BANGSA INDONESIA. dalam malam yang panjang, inong hanya bisa berdoa dengan mengisak tangis sesekali memanggi AMONG....( SAHUTAN IBU UNTUK AYAH) yang telah bepergian ke rumah BAPA DI SORGA.
pantaskah inong menjadi PAHLAWAN DALAM HIDUP KU? ATAU EGOISKAH AKU KALAU SAYA MENJADIKAN NYA PAHLAWAN NUSANTARA? INONG ADALAH PAHLWAN KU DAN INONG ADALAH KATA TERINDAH DAN SAPAAN TERINDAH YANG PERNAH ADA DALAM HIDUPKU. KAMU AKAN SELALU KU KENANG. BAGIKU INONG ADALAH WANITA BIJAK YANG MELEBIHI PERMATA.
sobat nusantara sudahkah terjawab siapakah inong itu dan apa maknanya? dan kaitannya dengan pahlawan? INONG ADALAH PANGGILAN UNTUK IBU. SOBAT NUSANTARA BANGGALAH ANDA TELAH TERLAHIR DAN PUNYA SEORANG IBU. DAN IBU INI KAMI ANAKMU.
INONG MUDAH2AN BAGIAN DARI KISAH MU INI MENDAPAT RESPON YANG BAIK DAN DIHARGAI. dan cita-citaku kan terbang tinggi dengan visagarudaindonesia semoga... INONG DOAKAN SAYA BISA MEMILIKI LAPTOP TUK KEPERLUAN KULIAH KU DAN AKU SANGAT BUTUH.
