Menciptakan bisnis sendiri jelas bukan sesuatu yang mudah, terlebih disaat kondisi ekonomi yang melemah. Sebagian orang membuat usaha sendiri karena terpaksa oleh keadaan, terkena PHK, atau sulit mendapat pekerjaan. Tujuan mereka jelas untuk memberi penghidupan bagi diri sendiri tatkala Pemerintah dan swasta gagal untuk menciptakan lapangan pekerjaan yang cukup bagi para pencari kerja.Â
Anehnya, disaat kondisi sulit dan tingginya angka pengangguran, pemerintah justru menciptakan iklim bisnis yang buruk, membuat kebijakan upah yang tidak fleksibel . Sulit bagi bisnis untuk berkembang saat upah naik tinggi secara terus-menerus.
Kualitas Kebijakan Mencerminkan Kecerdasan Pemimpin.
Seorang pemimpin haruslah cerdas. Setiap kebijakan yang dibuatnya akan mempengaruhi nasib jutaan orang  baik secara langsung maupun tidak langsung. Adalah beresiko jika kebijakan dibuat semaunya tanpa analisis mendalam.
 Seorang pemimpin yang kompeten seharusnya tahu bagaimana membuat kebijakan upah yang tidak hanya berpihak pada buruh tapi juga ideal bagi bisnis. Apakah kebijakan upah selama ini, terutama sejak 2013 dengan kenaikan yang tidak wajar itu baik bagi daya saing bisnis ? Daya saing bisnis Indonesia jelas terpukul dan sulit bersaing dengan Vietnam yang upahnya lebih rendah.Â
Tidak ada negara yang bisa makmur secara berkesinambungan tanpa dukungan dari para pengusaha. Dan sebaliknya, para pengusaha pun akan sulit mengembangkan usahanya jika kebijakan pemerintah tidak pro bisnis. Jangan berharap terlalu besar kepada para pengusaha untuk menciptakan lapangan kerja dan membayar pajak sebesar-besarnya jika iklim bisnis di negeri ini masih seperti ini. Dan patut diingat juga bahwa membayar pajak dan menciptakan lapangan kerja  memang bukanlah tujuan utama dari bisnis.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H