Mohon tunggu...
Charanata
Charanata Mohon Tunggu... -

Trader Forex, Blogger.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pemerkosa = Pejantan Bodoh + Miskin

10 Mei 2016   12:03 Diperbarui: 10 Mei 2016   12:16 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Apakah seorang pemerkosa adalah pejantan bodoh dan miskin ? Jika mereka pintar dan kaya, mengapa melakukan tindakan bodoh yang merugikan diri sendiri dan orang lain. Memperkosa adalah tindakan yang sangat beresiko, dan tidak cukup efektif dan efisien dalam mendapatkan kepuasan seksual. Di negara yang jumlah wanita cantiknya sangat kecil dari segi persentase, mendapatkan kepuasan seksual dari wanita cantik butuh pengorbanan finansial yang teramat besar, bisa puluhan bahkan ratusan juta sekali kencan . 

Pejantan pintar itu yang bagaimana ? Seorang pejantan layak disebut pintar jika mampu berpikir dan bertindak secara efektif, terstruktur, dan sistematis, selalu mempertimbangkan segala resiko dan konsekuensi dari tindakannya. Seorang pemerkosa jelas merupakan pejantan yang tidak pintar, buruk secara intelektual dan emosional. Seorang pemerkosa  tak lebih dari generasi sampah tak bernilai tambah, produk gagal yang tak membawa manfaat. Jadi, buat apa mereka dikasihani - membinasakan mereka justru membuat masyarakat  tenteram tanpa beban. 

Siapa bertanggung jawab dengan banyaknya pemerkosaan di negara ini ?  Apakah kaum wanita yang melahirkan generasi sampah, pemerintah yang tidak kompeten, atau para ulama yang gagal memberi pencerahan kepada bangsa. Jika ingin negara ini makmur sejahtera, perbanyak generasi berkualitas dan minimalkan generasi sampah seperti pemerkosa dan koruptor. Dan satu lagi yang perlu di ingat, selalu gunakan wanita berkualitas untuk memproduksi generasi berkualitas. 

Artikel lain : 

http://www.kompasiana.com/charanata/menyoal-kualitas-wanita-indonesia_57309e6f9297732509536646

http://www.kompasiana.com/charanata/siapa-melahirkan-penjahat-dan-koruptor_572af3217293732e070d5306

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun