Mohon tunggu...
Eka Agustina
Eka Agustina Mohon Tunggu... -

iT's mE...!!! Not some1 eLse..\r\nAdd to my FB at http://www.facebook.com/Cha.ChaRendy...\r\nFollow me at http://www.twitter.com/ChaPurple7

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ibu Pengemis dan Balitanya

28 April 2012   05:47 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:00 1461
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa waktu lalu, saya jalan-jalan... Dari kejauhan ada ibu-ibu paruh baya, menggendong anaknya yg kira2 berumur 2,5th. Saya memperhatikannya dari jauh. Ternyata beliau adalah seorang pengemis. Astagfirullahal adziem. Saya kaget melihatnya.

Padahal ibu itu belum terlalu tua. Dan fisik nya juga sempurna (tidak cacat fisik). Tapi herannya, kenapa ibu itu malah memilih menjadi pengemis. Kalaupun dia bekerja jadi PRT, yg tugasnya hanya bersih2 rumah majikan, sepertinya dia mampu saja. Bahkan menurut saya, lebih ringan ketimbang jadi pengemis.

Coba bayangkan, berjalan beratus ratus meter dengan menggendong anaknya yg masih balita.Kadang memaki alas kaki, kadang tidak. Belum lagi akhir-akhir ini cuaca kurang bisa diprediksi. Kadang panas, tiba2 hujan. Kan seandainya dia bekerja jadi PRT, dia tidak usah repot2 berpanas-panas ria. Atau pekerjaan yag lain lah, seperti pemulung misal, atau pengupas kulit bawang dipasar...

Belum lagi, apabila dia meminta-minta, dan ternyata orang yg dimintai itu ANTI dengan yg namanya pengemis...Bisa-bisa dia kena omelan kasar dari orang itu...

Saya kasihan melihat anak nya, yang harus ikut ibu2 nya berpanas2. Terkadang dia harus menyusu dengan ibunya dalam gendongan sambil berjalan. Kenapa ya, ibu itu lebih memilih jadi pengemis??? Ya allahhh.!!! Trenyuh jadi nya.

Ini hanya curahatan hati saya, yang kasihan melihat balita itu. Maaf kiranya jika, ada kata2 yang salah atau kurang sopa... Met siang, moga aktivitasnya lancar selalu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun