Aku tinggal di sebuah kota kecil di Kalimantan. Sebuah ibukota kabupaten, kota Sampit. Jalan H.M. Arsyad, dari dulu memang sudah dikenal dengan jalannya anak muda. Setiap sore menjelang magrib, ratusan anak muda mengendarai motornya berlalu lalang di jalan ini. Ada yang sekedar JJS, ada yang sengaja BALI (Balap Liar), ada juga yang cuma nongkrong di pinggir-pinggir trotoar saja. Enatah apa keistimewaan jalan inu.
Suatu ketika, di hari minggu yang sejuk. Aku berangkat mengendarai motor menuju rumah mertua. Dan kebetulan, aku memang harus melalui Jalan HM. Arsyad. Aku heran ketika motor ku melaju diseputaran jalan, remaja-remaja semuanya sedang duduk di pinggir-pinggir jalan sedang menatapi ku aneh. Setelah ku perhatikan, ternyata hanya ada beberapa pengendara motor yg lalu lalang di jalan itu. Ternyata aku baru ngeh.!!! Mereka sedang menonton balap liar. Ya allah...
Aku cuma geleng-geleng kepala. Padahal dulu, beberapa tahun lalu, saat aku masih duduk dibangku sekolah, jalan ini setiap hari minggu pagi dipenuhi orang-orang yang berolahraga ataupun jalan santai, bahkan berlari lari kecil mengelilingi bundaran KB yang menjadi ujung jalan ini. Tapi hari ini, tidak kulihat lagi orang-orang yang sedang berolahraga. Semuanya hanya ratusan remaja-remaja bermotor yang nongkrong dipinggir-pinggir jalan, dan para peBALI yang menjadi objek tontonan.
Aku cuma bisa bengong melihatnya. Kemana orang-orang yang dulu senang berolahraga sepanjang jalan ini?? Apakah anak muda sekarang sudah tidak mengenal budaya olahraga pagi?? Ataukah lari pagi dan jalan santai itu sudah diganti dengan balapan liar???
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H