Dalam dunia ini sungguh fana sekali. Orang-orang cenderung memakai topeng pun pandai bersandiwara. Seperti kata pepatah bahwa " Dunia adalah panggung sandiwara". Tak bisa di pungkiri, pepatah ini sungguhlah benar.Â
Orang-orang khususnya milenial zaman sekarang cenderung berlomba-lomba agar dikenal banyak orang dan menuai banyak pujian. Ada yang mengasah dan memperkaya diri dengan hal-hal positif. Namun sebaliknya, ada juga orang-orang yang melakukan hal-hal negatif penuh sensasi.Â
Seperti yang terjadi akhir-akhir ini. Salah satu contoh adalah antara si kaya dan si pengemis. Suatu hari si kaya berjalan melintasi pertokohan, terlihat si pengemis mengulurkan tangan dengan wajah yang letih-lesuh.Â
Ada yang memberi lalu pergi, namun ada pula yang memberi lalu berselfie sebentar. Eitss ada pula yang siaran langsung loh.. hahaha yaps, itulah ciri khas dari milenial! Apa-apa sedikit di foto, di upload, di pamer biar semua lihat hasil pemberiannya.Â
Giliran di post ada yang comment Wow, luar biasa, salut, dll. Bukannya malu, malah bangga di balas komentar dengan kata-kata bijak. "Ingat berbagi, semua karena Tuhan". Hahah lucu bukan?? Tuhan di bawa-bawa. Padahal hanya sekali bantu dan hanya sandiwara belaka.Â
Adapula peristiwa lain yang serupa. Ini lebih sering terjadi. Anak-anak zaman now suka sekali dengan yang namanya like, tik-tok, dll. Yg cenderung menunjukan goyangan-goyangan mereka yang ngak guna sekali. Sama sekali tidak mendidik! Tapi inilah fakta tentang milenial.Â
Nah teman-teman, jika kalian masi di posisi ini tolonglah berubah. Perlu kalian sadari bahwa segala sesuatu tidak harus di pamer. Ada batasannya, ada hal yang bersifat public dan ada hal yang bersifat private.Â
Sebagai kaum muda, sebagai orang yang berpendidikan kita haruslah bijak dalam penggunaan media sosial dan penempatan diri. Namun sayang sekali, entah mengapa di era milenial ini justru yang berpendidikanlah yang cenderung menggunakan media sosial dan menempatkan diri secara sembrono.Â
Hal sepele di post, hal konyol di post, masalah pribadi, aib orang lain di post, makan/minum di post, putus/marahan di post, bantu sana-sini juga di post. Hahahah memang ada banyak nasehat yang menyuruh kita sebagai mahluk sosial untuk saling tolong-menolong.Â
Namun pertolongan yang di maksud bukanlah pertolongan yang dilakukan hanya untuk mencari pujian, tapi pertolongan yang di maksud adalah pertolongan yang tulus, yang tidak mencari pujian dan tidak meminta imbalan apapun dari siapapun.Â
Itulah yang di maksud. Sadarilah bahwa hal-hal tersebut seperti hal sampah! Untuk hal ini sungguh banyak sekali orang-orang dengan tipe yang demikian.Â